Sabtu, 04 November 2023

Siwak Dari Pohon Arok



 

Siwak Dari Pohon Arok

     Pohon Siwak (Salvadora persicapohon sikat gigikayu sugi, bangsa Arab menyebutnya الْأَرَاك, Galenia asiaticaPiluSalvadora indica) adalah sejenis pohon yang termasuk ke dalam genus Salvadora.

     Salvadora persica memiliki fungsi anti-urolithiatik. Dahan dan akar pohon ini selama berabad-abad digunakan sebagai pembersih gigi alamiah, sebagai mana dahan ranting yang berserat dan lembut telah direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk membersihkan gigi dan mulut secara alami. Penelitian menunjukkan bahwa di dalam serat pohon ini mengandung bermacam-macam zat yang sangat bermanfaat, seperti fluoride, abrasif, antiseptik, adstringen, detergen, dan inhibitor enzim.

     Di antara dalil yang menyebutkan bahwa Nabi menggosok gigi dengan ranting pohon Al–Arok (kayu siwak) adalah riwayat dari Abdullah bin Mas’ud, beliau berkata:

كُنْتُ أَجْتَنِي لِرَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِوَاكًا مِنَ الْأَرَاك...

“Saya dulu pernah mengambilkan kayu siwak dari pohon Al-Arok  untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam…” (HR. Ahmad (3991), Abu Ya’la Al-Mushili dalam musnadnya (9/209) dan ini adalah lafadz beliau. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani).

Senin, 16 Oktober 2023

Al-Qur’an Sebagai Syifaa’ (Obat Penyembuh) Yang Terbaik Penyakit Lahir dan Batin





 

Al-Qur’an Sebagai Syifaa’ (Obat Penyembuh) Yang Terbaik Penyakit Lahir dan Batin


     Allah Ta'ala berfirman :

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَاۤءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَۙ وَلَا يَزِيْدُ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًا

"Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi syifaa' (obat penawar) dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zhalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian." (QS. Al Isra' : 82)

     Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah mengatakan :

فلم ينزل الله سبحانه من السماء شفاء قط أعم ولا أنفع ولا أعظم ولا أنجع في إزالة الدواء من القرآن.

“Tidaklah Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan obat dari langit yang lebih mencakup, lebih bermanfaat, lebih agung, dan lebih manjur dalam mengangkat suatu penyakit daripada Al-Quran.” (lihat Ad-Daa’ Wad Dawaa’, hlm. 8)

     Ibnu Katsir rahimahullah dalam kitab tafsirnya menjelaskan :

يَقُولُ تَعَالَى مُخْبِرًا عَنْ كِتَابِهِ الَّذِي أَنْزَلَهُ عَلَى رَسُولِهِ مُحَمَّدٍ ﷺ -وَهُوَ الْقُرْآنُ الَّذِي لَا يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِ، تَنْزِيلٌ مِنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ -إِنَّهُ: ﴿شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ﴾ أَيْ: يُذْهِبُ مَا فِي الْقُلُوبِ مِنْ أَمْرَاضٍ، مِنْ شَكٍّ وَنِفَاقٍ، وَشِرْكٍ وَزَيْغٍ وَمَيْلٍ، فَالْقُرْآنُ يَشْفِي مِنْ ذَلِكَ كُلِّهِ. وَهُوَ أَيْضًا رَحْمَةٌ يَحْصُلُ فِيهَا الْإِيمَانُ وَالْحِكْمَةُ وَطَلَبُ الْخَيْرِ وَالرَّغْبَةُ فِيهِ، وَلَيْسَ هَذَا إِلَّا لِمَنْ آمَنَ بِهِ وَصَدَّقَهُ وَاتَّبَعَهُ، فَإِنَّهُ يَكُونُ شِفَاءً فِي حَقِّهِ وَرَحْمَةً. وَأَمَّا الْكَافِرُ الظَّالِمُ نَفْسَهُ بِذَلِكَ، فَلَا يَزِيدُهُ سَمَاعُهُ الْقُرْآنَ إِلَّا بُعْدًا وَتَكْذِيبًا وَكُفْرًا.

"Allah Ta'ala menyebutkan tentang kitab yang diturunkan-Nya kepada Rasul-Nya Nabi Muhammad , yaitu Al-Qur'an yang tidak datang kepa­danya kebatilan, baik dari depan maupun dari belakangnya; yang diturun­kan dari Dzat Yang Mahabijaksana lagi Maha Terpuji. Sesungguhnya Al-Qur'an itu adalah penawar dan rahmat bagi orang-orang mukmin, yakni dapat melenyapkan berbagai penyakit hati, antara lain keraguan, kemunafikan, kemusyrikan, dan menyimpang dari perkara yang hak serta cenderung kepada hal yang batil. Al-Qur'an pun merupakan rahmat ba­gi mereka, karena dengan Al-Qur'an dapat dipertebal keimanan, hikmah dapat diperoleh, dan kebaikan dapat dijumpai padanya serta akan menam­bah kecintaan kepadanya. Hal seperti ini tidaklah dapat diperoleh kecuali oleh orang yang beriman kepada Al-Qur'an, membenarkannya, dan mengikuti petunjuknya. Maka Al-Qur'an akan menjadi penyembuh dan rahmat baginya.
Adapun orang kafir, yaitu orang yang menganiaya dirinya sendiri dengan kekafirannya, tiadalah mendengarkan Al-Qur'an menambahkan kepadanya melainkan hanya kejauhan dan kekufuran serta bencana akibat kekafirannya, bukan karena Al-Qur'annya."

     Syaikh As Sa'di rahimahullah dalam kitab tafsirnya berkata :

فالقرآن مشتمل على الشفاء والرحمة، وليس ذلك لكل أحد، وإنما ذلك للمؤمنين به، المصدقين بآياته، العاملين به، وأما الظالمون بعدم التصديق به أو عدم العمل به، فلا تزيدهم آياته إلا خسارًا، إذ به تقوم عليهم الحجة، فالشفاء الذي تضمنه القرآن عام لشفاء القلوب، من الشبه، والجهالة، والآراء الفاسدة، والانحراف السيئ، والقصود السيئة
فإنه مشتمل على العلم اليقيني، الذي تزول به كل شبهة وجهالة، والوعظ والتذكير، الذي يزول به كل شهوة تخالف أمر الله، ولشفاء الأبدان من آلامها وأسقامها.
وأما الرحمة، فإن ما فيه من الأسباب والوسائل التي يحث عليها، متى فعلها العبد فاز بالرحمة والسعادة الأبدية، والثواب العاجل والآجل.

"Al-Quran itu mengandung syifaa' (obat penyembuh) dan rahmat. Akan tetapi, kandungan itu bukan untuk setiap orang. Itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang beriman yang membenarkan ayat-ayatNya lagi mengetahuinya. Adapun orang-orang zhalim yang tidak membenarkan atau tidak mau mengamalkannya, maka ayat-ayat itu tidak menambah kepada mereka kecuali kerugian belaka. Hal ini karena hujjah telah tegak atas mereka.
Penyembuhan yang disebutkan dalam Al-Quran itu bersifat umum untuk menyembuhkan hati dari syubhat dan kebodohan, pemikiran rusak, dan penyimpangan yang buruk, serta niat yang busuk. Al-Quran mencakup ilmu yakin yang mengakibatkan syubhat dan kebodohan lenyap, (serta mengandung) nasihat dan peringatan yang dapat melenyapkan setiap syahwat yang menyelisihi perintah Allah. (Selain itu), juga untuk menyembuhkan tubuh dari rasa sakit dan gangguan-gangguannya.
Adapun rahmat, maka sesungguhnya muatan Al-Quran itu bersisi sebab-sebab dan sarana-sarana yang dianjurkan bagi seorang hamba untuk melakukannya. Kapan saja dia menjalankannya, maka akan memperoleh kemenangan berupa rahmat, kebahagiaan yang abadi dan pahala yang akan disegerakan ataupun ditangguhkan pembalasannya."

والله تعالى أعلم بالصواب، والحمد لله رب العالمين



Rabu, 11 Oktober 2023

Salah Kaprah Cara Cek Madu Asli ( Murni )







Salah Kaprah Cara Cek Madu Asli ( Murni )


Pakar madu yang juga peneliti produk-produk lebah madu di Laboratorium Rekayasa Industri Bio Proses, Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Unversitas Indonesia, Dr Muhammad Sahlan mengakui sulit membedakan madu asli dan palsu yang ada di Indonesia, terutama bagi masyarakat umum.

Sahlan yang juga menjabat Wakil Ketua Bidang Riset dan Pelatihan dari Asosiasi Perlebahan Indonesia ini mengungkapkan bahwa cara sederhana untuk membedakan madu asli dan palsu yang selama ini sering dilakukan masyarakat umum sebenarnya tidak efektif untuk mendeteksi keaslian madu. Bahkan, ia menyebut cara itu salah karena keaslian madu masih bisa dimanipulasi. 

Cara pertama yang umum dilakukan adalah dengan uji coba semut. Pandangan umum menyebutkan bahwa madu asli tidak disukai semut. Menurut Sahlan, cara ini adalah salah karena semut juga menyukai madu.

"Semut adalah salah satu hama lebah madu, karena mengambil madu dari sarang lebahnya," katanya.

Metode lainnya adalah dengan menambahkan air ke madu dan digoyang-goyang. Kalau madu itu asli, akan membentuk heksagonal (seperti sarang lebah). Namun, cara ini masih sulit untuk membedakan madu asli dan palsu.

Sebab, dengan ditambahkan gula cair yang kental pun memiliki fenomena yang sama, sehingga metode ini dinilai tidak tepat.

Metode selanjutnya adalah dengan cara dibakar. Madu asli disebut mudah terbakar karena menghasilkan oksigen.

Namun, madu Indonesia yang sifatnya encer (karena di daerah dengan kelembapan tinggi), oksigen yang dihasilkan belum bisa mengalahkan airnya sehingga sulit untuk dibakar.

"Metode disimpan di dalam kulkas juga tidak bisa dipakai, karena ada banyak jenis madu yang memang sifatnya mengkristal seperti madu karet (berasal dari nektar bunga karet)," katanya.

Lalu, bagaimana cara sederhana untuk membedakan madu asli dan palsu? Sahlan menyebutkan, metode yang paling mudah bagi masyarakat adalah dengan membeli ke penjual yang sudah dipercaya atau berpengalaman.

Sebab, orang yang sudah berpengalaman akan mengenali keaslian madu tertentu melalui aroma dan rasanya.

"Sebaiknya masyarakat umum berusaha mengenali satu atau dua jenis madu supaya ketika membeli produknya bisa merasakannya apabila terjadi perubahan rasa atau aroma," katanya.

Namun, mengenali madu asli dari aroma pun hanya bisa dilakukan untuk jenis madu yang memiliki sumber nektar satu.

Untuk jenis multiflora tetap akan sulit karena rasanya akan berbeda-beda, tergantung dari jenis tanamannya dan keberlimpahan tanaman atau bunganya.

Sumber : https://regional.kompas.com/read/2020/11/13/05150041/pakar-madu-dari-ui-madu-asli-dan-palsu-sulit-dibedakan-cara-umum-selama-ini?page=all

Selasa, 03 Oktober 2023

Harga Pasar Dalam Syari'at Islam




 

Harga Pasar Dalam Syari'at Islam

Bagaimana Hukum Jual Beli Dengan Harga Tidak Sesuai Harga Pasar ?

■  Dalam transaksi akad jual beli..hendaknya semua pihak (penjual dan pembeli) sama-sama mengetahui harga pasar, agar tiada pihak yang merasa dirugikan akibat tidak tahu harga pasar. Dan yang terpenting lagi atas dasar sama-sama ridha dan tidak ada pihak yang merasa tertipu.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِّنْكُمْ ۗ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka (ridha)  di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu." (QS. An Nisa' : 29)

■  Harga pasar adalah standar harga yang berlaku di masyarakat/publik untuk suatu barang tertentu. Hukum asalnya siapa pun tidak boleh menetapkan harga pasar, tapi harga pasar biar terbentuk dengan sendiri. Proses terbentuknya harga pasar merupakan proses mekanisme pasar atau proses tawar menawar antara kekuatan dari permintaan oleh konsumen dengan kekuatan penawaran oleh produsen. Nabi saja tak mau menetapkan atau mengatur harga pasar.

  عن أنس بن مالك رضي الله عنه مرفوعاً: قال الناسُ: يا رسولَ الله، غَلَا السِّعْرُ فسَعِّرْ لنا، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «إنَّ اللهَ هو المُسَعِّر القابضُ الباسطُ الرازقُ، وإني لأرجو أن ألقى اللهَ وليس أحدٌ منكم يُطالِبُني بمظلمةٍ في دمٍ ولا مالٍ».  [صحيح] - [رواه أبو داود والترمذي وابن ماجه وأحمد]

"Dari Anas bin Malik -radhiyallshu 'anhu- secara marfu', Orang-orang berkata, "Wahai Rasulullah, harga-harga menjadi mahal. Tetapkanlah harga untuk kami?" Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah yang pantas menaikkan dan menurunkan harga, Dia-lah yang membatasi dan melapangkan rezeki. Aku harap dapat berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak seorang pun dari kalian yang menuntutku soal kezaliman dalam darah (nyawa) dan harta.” (Hadis shahih - Diriwayatkan oleh Ibnu Majah)

■  Menjual barang lebih dari harga pasar, digolongkan para ulama sebagai tindakan pembodohan. Sementara melakukan pembodohan dalam transaksi jual beli termasuk penipuan yang diharamkan dalam semua agama. Dalam hadits Abu Hurairah, Rasulullah bersabda :

لاَ تَلَقَّوُا الْجَلَبَ.فَمَنْ تَلَقَّاهُ فَاشْتَرَى مِنْهُ فَإِذَا أَتَى سَيِّدُهُ السُّوقَ فَهُوَ بِالْخِيَارِ

“Janganlah menyambut para pedagang luar. Barangsiapa yang menyambutnya lalu membeli barang darinya lantas pedagang luar tersebut masuk pasar (dan tahu ia tertipu dengan penawaran harga tidak sesuai harga pasar), maka ia punya hak khiyar (pilihan untuk membatalkan jual beli)” (HR. Muslim no. 1519).

■  Jual beli barang dibawah, lebih tinggi atau tidak sesuai harga pasar (harga publik) itu hukum asalnya tidak boleh. Sebagaimana pendapat imam Malik. Kecuali (1) jika kedua belah pihak (penjual dan pembeli sama-sama mengetahui harga pasar seperti contoh harga reseller dengan harga khusus) kemudian sama-sama ridho dan tidak ada tujuan merusak harga pasar, maka insya Allah dibolehkan. Atau (2) jika ia menjual dengan ia katakan bahwa harga standar pasar demikian dan demikian, sedangkan ia jual dengan harga seperti ini, maka seperti itu tidaklah masalah asalkan ia telah jelaskan sesuai realita atau karena alasan pasar yang jauh. Ketika ia naikkan harga seperti itu, ia sudah jelaskan  alasannya (sebagaimana fatwa syaikh bin Baz).

■  Sebaliknya apabila salah satu pihak tidak tahu harga pasar dan setelah tahu ada pihak yang gak ridho, maka punya hak khiyar (memilih) utk membatalkan walau barang sudah pindah tangan, sebagaimana dalam hadits. Demikian juga jika menjual barang dg harga dibawah harga pasar kalau tujuannya buruk (merusak harga pasar atau supaya para pedagang lain tidak laku) maka haram.

■  Kita berharap dalam jual beli hendaknya semua pihak mengetahui harga pasar sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan (tertipu) akibat dirinya tidak mengetahui harga standar pasar. Para pedagang hendaknya jujur dan jangan menyembunyikan harga standar pasar jika memang mengetahuinya. Bukan malah sengaja disembunyikan agar bisa menipu para pembeli. Wa Allahu a'lam.


رَحِمَ اللَّهُ رَجُلاً سَمْحًا إِذَا بَاعَ ، وَإِذَا اشْتَرَى ، وَإِذَا اقْتَضَى

“Semoga Allah merahmati seseorang yang bersikap mudah ketika menjual (dagangannya), ketika membeli dan ketika menunaikan utangnya.” (HR. Bukhari no. 2076)

Selasa, 26 September 2023

Peringatan Bagi Para Pedagang Dan Nasihat Agar Banyak Bershodaqoh


Peringatan Bagi Para Pedagang Dan
Nasihat Agar Banyak Bershodaqoh


عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ شِبْلٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم َ -: ” إِنَّ التُّجَّارَ هُمُ الْفُجَّارُ ” قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَيْسَ قَدْ أَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ؟ قَالَ: ” بَلَى وَلَكِنَّهُمْ يُحَدِّثُونَ فَيَكْذِبُونَ وَيَحْلِفُونَ فَيَأْثَمُونَ “

Dari ‘Abdurrahman bin Syibl, ia berkata: Rasulullah bersabda: “Para pedagang adalah tukang maksiat”. Diantara para Shahabat ada yang bertanya: “Wahai Rasulullah, bukankah Allah telah menghalalkan jual-beli?”. Rasulullah menjawab: “Ya, namun mereka sering berdusta dalam berkata, juga sering bersumpah namun sumpahnya palsu”. (HR. Ahmad 3/428, Ath Thabari dalam Tahdzibul Atsar 1/43, 99, 100, At Thahawi dalam Musykilul Atsar 3/12, Al Hakim 2/6-7. Al Hakim berkata: “Sanadnya shahih”. Penilaian beliau disetujui oleh Adz Dzahabi)

     Rasulullah mengabarkan :

يا معشر التجار إن الشيطان والإثم يحضران البيع فشوبوا بيعكم بالصدقة

“Wahai para pedagang, sesungguhnya syaithan dan dosa hadir dalam jual-beli. Maka iringilah jual-belimu dengan banyak bershodaqoh..” (HR. Tirmidzi 1208, ia berkata: “Hadits ini hasan shahih”)
 

Minggu, 24 September 2023

Hidup Sehat Ala Rasulullah ﷺ



Hidup Sehat Ala Rasulullah

Hadits Ke-47 dari Jamiul Ulum wal Hikam Ibnu Rajab
الحَدِيْثُ السَّابِعُ وَالأَرْبَعُوْنَ

عَنِ المِقْدَامِ بْنِ مَعْدِيْكَرِبَ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ:

مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ

رَوَاهُ الإِمَامُ أَحْمَدُ وَالتِّرْمِذِيُّ وَالنَّسَائِيُّ وَابْنُ مَاجَهْ وَقَالَ التِّرْمِذِيُّ:حَدِيْثٌ حَسَنٌ

Dari Al-Miqdam bin Ma’dikarib radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah bersabda, “Tidak ada tempat yang lebih jelek daripada memenuhi perut keturunan Adam. Cukup keturunan Adam mengonsumsi yang dapat menegakkan tulangnya. Kalau memang menjadi suatu keharusan untuk diisi, maka sepertiga untuk makannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. Imam Ahmad, Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan)

 

Faedah Hadits :
(1)  Hadits ini dijadikan landasan untuk memahami kiat hidup sehat dari Nabi . (lihat Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2:468)
(2)  Ada seorang dokter di masa silam bernama Ibnu Masawaih ketika ia membaca hadits ini di dalam kitab Abu Khaitsamah, ia berkata, “Andai kaum muslimin mengamalkan isi hadits ini, niscaya mereka akan selamat dari berbagai penyakit. Kalau demikian, rumah sakit dan farmasi akan jadi kosong.” Beliau mengatakan demikian dikarenakan berbagai penyakit disebabkan oleh perut yang terbiasa terisi penuh. Sebagian pakar juga mengatakan, “Asal dari berbagai penyakit adalah perut yang selalu terisi penuh.” (lihat Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2:468)
(3)  Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Sedikit makan itu lebih baik daripada banyak makan. Ini lebih manfaat bagi sehatnya badan.” (lihat Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2:468)
(4)  Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, “Manfaat dari sedikit makan bagi baiknya hati adalah hati akan semakin lembut, pemahaman semakin mantap, jiwa semakin tenang, hawa nafsu jelek tertahan, dan marah semakin terkendali. Hal ini berbeda dengan kondisi seseorang yang banyak makan.” (lihat Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2:469)
(5)  Imam Syafii rahimahullah berkata, “Aku tidaklah pernah kenyang selama 16 tahun kecuali satu kali saja yang aku berusaha untuk mengeluarkannya. Kekenyangan itu membuat badan menjadi sulit bergerak, kecerdasan semakin berkurang, jadi sering tidur, dan melemahkan seseorang dari beribadah.” (lihat Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2:474)
 

Sabtu, 23 September 2023

Madu Bagi Penderita Diabetes ( Gula/Glukosa Darah Tinggi )








Madu Bagi Penderita Diabetes
( Gula/Glukosa Darah Tinggi )

Madu Sebagai Obat

     Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS. An-Nahl/16 : 69)

     Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ;

الشِّفَاءُ فِي ثَلَاثَةٍ فِي شَرْطَةِ مِحْجَمٍ أَوْ شَرْبَةِ عَسَلٍ أَوْ كَيَّةٍ بِنَارٍ وَأَنَا أَنْهَى أُمَّتِي عَنْ الْكَيِّ

“Kesembuhan itu ada pada tiga hal, yaitu : Dalam pisau pembekam, meminumkan madu, atau pengobatan dengan besi panas (kayy). Dan aku melarang ummatku melakukan pengobatan dengan besi panas (kayy).” (HR Al-Bukhari no. 5681)

    
Obat Itu Perlu Dosis Yang Tepat


     Untuk menjadi obat maka perlu dosis yang tepat. Berapa takarannya, berapa kali diminum, berapa dosis untuk usia sekian, berapa dosis untuk usia tua dan berapa dosis apabila penyakit itu berat dan lain-lainnya.

     Terdapat hadits yang menunjukkan hal ini, yaitu hadits seseorang yang terkeda diare/penyakit perut, kemudian orang tersebut diperintahkan oleh Nabi agar meminum madu,  lalu ia meminum madu dan ternyata tidak sembuh, kemudian ia kembali kepada Nabi dan beliau memerintahkan untuk meminum kembali madu tersebut. Hal ini terjadi beberapa kali dan akhirnya ia sembuh dari diare/penyakit perut. Sebagaimana dalam hadits berikut :

أَنَّ رَجُلاً أَتَى النَّبِيَّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: أَخِي يَشْتَكِي بَطْنَهُ. فَقَالَ: اِسْقِهِ عَسَلاً. ثُمَّ أَتَاهُ الثَّانِيَة فَقَالَ: اسْقِهِ عَسَلاً. ثُمَّ أَتَاهُ الثَّالِثَة فَقَالَ: اسْقِهِ عَسَلاً. ثُمَّ أَتَاهُ فَقَالَ: فَعَلْتُ. فَقَالَ: صَدَقَ اللهُ وَكَذَبَ بَطْنُ أَخِيْكَ، اسْقِهِ عَسْلاً. فَسَقَاهُ فَبَرَأَ

“Ada seseorang menghadap Nabi , ia berkata: ‘Saudaraku mengeluhkan sakit pada perutnya (dalam riwayat lainnya: sakit diare).’
Nabi berkata: ‘Minumkan ia madu.’
Kemudian orang itu datang untuk kedua kalinya,
Nabi berkata: ‘Minumkan ia madu.’
Orang itu datang lagi pada kali yang ketiga,
Nabi tetap berkata: ‘Minumkan ia madu.’ Setelah itu, orang itu datang lagi dan menyatakan: ‘Aku telah melakukannya (namun belum sembuh juga malah bertambah mencret).’
Nabi bersabda: ‘Allah Maha Benar dan perut saudaramu itu dusta. Minumkan lagi madu.’
Orang itu meminumkannya lagi, maka saudaranya pun sembuh.” (HR. Bukhari & Muslim)

     Hadits ini dijelaskan oleh seorang thabib dan ulama besar Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah. Beliau menekankan perlunya dosis dan sesuai dengan penyakitnya (indikasi). Beliau berkata,

وفي تكرار سقيه للعسل معنىً طبي بديع وهو: أن الدواء يجب أن يكون له مقدار وكمية بحسب حال الداء

“Memberikan minum madu dengan berulang kali menunjukkan mengenai ilmu kedokteran yaitu obat harus sesuai dosis  dan jumlahnya sesuai dengan keadaan penyakitnya.” (lihat Thibbun Nabawi hal 29)

     Demikian juga penjelasan dari Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullahu, beliau menjelaskan dengan lebih rinci bahwa obat sesuai dosisnya dengan umur, kebiasaan, kombinasinya dengan apa saja dan lain-lainnya. Beliau berkata:

فقد اتفق الأطباء على أن المرض الواحد يختلف علاجه باختلاف السن والعادة والزمان والغذاء المألوف والتدبير وقوة الطبيعة…لأن الدواء يجب أن يكون له مقدار وكمية بحسب الداء إن قصر عنه لم يدفعه بالكلية وإن جاوزه أو هي القوة وأحدث ضررا آخر

“Seluruh thabib telah sepakat bahwa pengobatan suatu penyakit berbeda-beda, sesuai dengan perbedaan umur, kebiasaan, waktu, jenis makanan yang biasa dikonsumsi, kedisiplinan dan daya tahan fisik…karena obat harus sesuai kadar dan jumlahnya dengan penyakit, jika dosisnya berkurang maka tidak bisa menyembuhkan dengan total dan jika dosisnya berlebih dapat menimbulkan bahaya yang lain.” (lihat Fathul Baari  10/169-170)


Bahayakah Konsumsi Madu Bagi Penderita Diabetes? Begini Penjelasan Beberapa Pakar Kesehatan

     dr Zaidul Akbar menjelaskan bahwa madu tidak ada masalah untuk penderita diabetes, adalah tidak terlalu banyak.

"Aman aja, asal tidak banyak, Kan madu ada berkahnya, jadi kalau gak banyak aman aja," katanya seperti dikutip dr.zaidul.akbar_

     Ditegaskan dr Zaidul Akbar bahwa tidak pernah ada orang yang kena diabetes karena madu.

"Tidak ada orang di dunia ini kena diabetes karena madu, betul? Gak ada.
Sekarang ketika orang kena diabetes minum madu, lah kenapa minum madu disalahin
Orang diabetesnya karena apa? Gula kan, atau mungkin makanan-makanan tinggi kalori yang bikin pangkreas nya bermasalah, tapi mungkin tetap perlu dibatasi," paparnya.

(https://aceh.tribunnews.com/amp/2022/08/16/amankah-konsumsi-madu-bagi-penderita-diabetes-begini-penjelasan-dr-zaidul-akbar)

     “Madu terbilang aman untuk dikonsumsi pengidap diabetes asalkan jumlahnya tidak berlebihan. Kendati demikian, madu tetap dapat memengaruhi kadar gula darah dalam tubuh. Maka dari itu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter bila kamu ingin mengganti gula dengan madu. Hal ini bertujuan agar kamu dapat mengonsumsi madu sesuai porsi dan jenis yang aman.”

(https://www.halodoc.com/artikel/kata-dokter-amankah-madu-untuk-pengidap-diabetes)

     Menurut Dr. Rizki Rina Furi seperti yang dikutip dari kanal Youtube Halodoc, pengidap diabetes memang sebaiknya menghindari atau membatasi makanan dan minuman dengan kandungan gula tambahan atau pemanis buatan. Namun, madu terbilang aman untuk dikonsumsi pengidap diabetes asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan. Tak hanya aman bagi pengidap diabetes, madu juga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Salah satunya seperti membantu menurunkan kadar gula dalam darah dalam tubuh. Madu juga diyakini dapat menjaga kadar kolesterol dan berat badan tetap ideal.  
Sumber :
(https://www.halodoc.com/artikel/kata-dokter-amankah-madu-untuk-pengidap-diabetes)


Pencegahan Diabetes

    
     Meskipun faktor risiko diabetes seperti riwayat keluarga dan ras tidak dapat diubah, tapi ada faktor risiko lain yang dapat dicegah sedari dini melalui penerapan hidup sehat. Berikut adalah beberapa langkah gaya hidup sehat yang dapat kamu lakukan mencegah penyakit diabetes, antara lain:
• Mempertahankan berat badan ideal dengan mengonsumsi makanan rendah lemak.
• Mengonsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayur.
• Mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis.
• Berolahraga secara rutin dan banyak melakukan aktivitas fisik.
• Mengurangi waktu duduk diam terlalu lama, seperti ketika menonton televisi.
• Menghindari atau berhenti merokok.
Sumber :
( https://www.halodoc.com/kesehatan/diabetes )






9 Cara Mencegah Diabetes yang Bisa Dilakukan Mulai Hari Ini


Ns. Yunita Adiyatma, S. Kep. - RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Diabetes termasuk penyakit yang umum di Indonesia. Menurut laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes RI, diabetes paling banyak dialami oleh penduduk usia 15 tahun ke atas. Secara umum, diabetes dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 terjadi ketika tubuh tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, sehingga glukosa atau gula yang dikonsumsi tidak dapat diolah. Sementara, diabetes tipe 2 adalah kondisi saat tubuh tidak dapat menggunakan insulin sebagaimana mestinya. Di luar itu, diabetes juga dapat terjadi di masa kehamilan atau diabetes gestasional.

Apa pun tipenya, penyakit ini kemudian dapat menyebabkan kadar gula darah menjadi tinggi. Jika dibiarkan berkepanjangan, gula darah tinggi yang tidak terkontrol ini dapat menimbulkan sejumlah komplikasi yang berbahaya.

Penyebab diabetes tipe 1 belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini diduga berkaitan dengan penyakit autoimun, kelainan genetik, dan faktor keturunan. Karena penyebabnya belum pasti, maka cara pencegahannya pun belum diketahui dengan jelas.

Sementara, diabetes tipe 2 diketahui berkaitan dengan faktor genetik, pola hidup tidak sehat, obesitas, dan resistensi insulin.

Untuk mengurangi risiko penyakit diabetes, baik itu tipe 1 atau 2, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Menjaga berat badan ideal

Memiliki berat badan ideal adalah salah satu cara mencegah diabetes di kemudian hari. Pasalnya, obesitas (kelebihan berat badan) menjadi salah satu faktor penyebab utama dari diabetes. Obesitas mengganggu kerja metabolisme yang akhirnya membuat sel-sel dalam tubuh tidak dapat merespons insulin dengan baik.  Tubuh Anda jadi kurang atau sama sekali tidak sensitif terhadap insulin. Akibatnya, resistensi insulin yang berujung pada diabetes.

Hasil uji klinis yang dilakukan oleh National Institutes of Health (NIH) pun menyarankan hal ini sebagai tindakan pencegahan diabetes. Pada laporannya, NIH mengatakan dengan menurunkan berat badan, mencegah diabetes hingga 58 persen.

2. Menerapkan pola makan sehat

Selama ini kebanyakan orang cenderung terbiasa makan makanan cepat saji, berlemak, dan bergula tinggi.

Nah, untuk mencegah diabetes, Anda perlu mengatur kembali pilihan makanan ini.

Untuk mencegah diabetes, pastikan piring makan Anda selalu mengandung nutrisi lengkap dan seimbang, yaitu karbohidrat, protein, serat, lemak baik, serta vitamin dan mineral.

Anda perlu menghindari beberapa jenis makanan sekaligus meningkatkan asupan makanan tertentu.

Makanan yang harus dihindari

• Makanan tinggi lemak jenuh, seperti susu sapi berlemak, keju, es krim, sosis, nugget, kue, dan gorengan.

• Makanan dan minuman kemasan.

• Makanan tinggi natrium, seperti garam, bumbu masak instan, dan mi instan.

• Makanan dan minuman tinggi karbohidrat sederhana, seperti permen, kue kering, minuman ringan, jajanan manis (martabak).

Makanan yang baik bagi kesehatan

• Karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, buah, sayur, dan biji-bijian.

• Makanan tinggi serat, seperti kacang merah, kacang polong, buah, dan sayur.

• Sumber lemak baik, seperti daging ikan (tanpa kulit dan tidak digoreng), alpukat, zaitun, dan kacang almond.

3. Menjaga porsi makan

Langkah pencegahan diabetes selanjutnya yakni menakar porsi makan sehari-hari. Apalagi jika Anda terbiasa makan dalam porsi besar.

Makan dengan porsi berlebih membuat Anda mengonsumsi lebih banyak kalori. Ini bisa meningkatkan berat badan dan risiko diabetes.

Menggunakan piring yang lebih kecil bisa menjadi salah satu cara menjaga porsi makan dalam rangka mencegah diabetes. Makan dengan piring kecil membuat Anda secara tidak sadar jadi harus mengurangi porsi makan lebih sedikit dari biasanya.

Idealnya memang lebih baik makan sedikit-sedikit tapi sering ketimbang harus makan dalam jumlah banyak sekaligus.

4. Rutin olahraga

Aktivitas fisik, termasuk olahraga yang menurunkan gula darah, yang dilakukan secara rutin dapat dijadikan sebagai cara ampuh untuk mencegah diabetes.

Olahraga dapat membantu membakar kalori untuk menghasilkan energi dan menyimpan glukosa ke otot sebagai cadangan energi. Dengan begitu, gula tidak menumpuk di dalam darah.

Olahraga juga membantu tubuh Anda menjadi lebih sensitif terhadap insulin. Ini tentu menghindarkan Anda dari risiko resistensi insulin.

Sebagai langkah pencegahan diabetes, luangkanlah waktu minimal 30 menit setiap harinya untuk berolahraga.

5. Berhenti merokok

Berhenti merokok juga dapat membantu Anda mencegah diabetes. Faktanya, diabetes tipe 2 adalah jenis diabetes yang paling banyak dialami oleh perokok. Hal ini karena kandungan nikotin pada rokok dapat merusak sel pankreas yang berfungsi memproduksi insulin, sehingga akhirnya meningkatkan risiko diabetes.

6. Banyak minum air putih

Mengonsumsi air putih secara rutin dapat membantu mengontrol gula darah dan kadar insulin dalam tubuh. Efeknya, risiko terkena diabetes akan semakin menurun. Oleh karena itu, mulailah mengurangi untuk mengonsumsi minuman manis seperti soda, sirup, dan minuman tinggi gula lainnya. Sebuah studi observasional yang dilakukan pada 2800 orang. Mereka yang lebih sering mengonsumsi minuman manis tinggi gula per hari memiliki risiko sebesar 20% menderita diabetes. Sebaliknya, mengonsumsi air putih dapat memberikan banyak manfaat.

7. Kelola Stres

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, stres yang tinggi dapat memicu tubuh menghasilkan hormon stres yang berkaitan dengan resistensi insulin. Jadi, sangat penting bagi kamu yang masih muda untuk mengelola stres dengan baik. Istirahat yang cukup, melakukan hal-hal yang kamu senangi, serta sering bersosialisasi dengan teman dan keluarga merupakan cara-cara yang bisa membantu kamu menghilangkan stress.

8. Menjaga Porsi Makan

Langkah berikutnya untuk mencegah diabetes adalah dengan menjaga porsi makan Anda. Makan dengan jumlah besar akan menambah lebih banyak kalori yang dapat meningkatkan kadar gula darah dan insulin lebih tinggi, sehingga berisiko menyebabkan diabetes. Oleh karena itu, menghindari makan dengan porsi besar dapat membantu mengurangi kadar insulin dan gula darah serta dapat mencegah diabetes.

9. Melakukan pengecekan gula darah secara rutin

Untuk menilai kadar gula darah, Anda perlu melakukan pemeriksaan gula darah secara berkala ke dokter. Tes gula darah penting dilakukan untuk memonitor kadar gula darah dan mendeteksi dini penyakit diabetes.

Bagi Anda yang sehat dan tidak berisiko tinggi terkena diabetes, maka pemeriksaan gula darah dapat dilakukan setahun sekali.

Namun, jika Anda tergolong yang berisiko tinggi terkena diabetes, seperti berusia 40 tahun ke atas, memiliki riwayat penyakit jantung atau stroke, obesitas, atau memiliki riwayat keluarga menderita diabetes, maka dokter mungkin akan menyarankan tes gula darah dilakukan lebih sering.

Sumber :
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2227/9-cara-mencegah-diabetes-yang-bisa-dilakukan-mulai-hari-ini
 

Zaitun Termasuk Pohon Yang Diberkahi

  Zaitun Termasuk Pohon Yang Diberkahi كُلوا الزيتَ وادَّهِنُوا بِه؛ فإنَّه من شجرةٍ مُباركةٍ خلاصة حكم المحدث : حسن لغيره الراوي : عمر بن ...