Al-Qur'an Sebagai Syifaa' Dan Rahmat Bagi Orang Mukmin
Rasulullah ﷺ bersabda :
خير الدواء القرآن
“Sebaik-baik obat adalah Al-Qur’an.” (HR. Ibnu Majah)
قال ابن القيم رحمه الله :
"قُرْآنٌ: قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: {وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ} [الإسراء: 82] وَالصَّحِيحُ: أَنَّ "مِنْ" هَاهُنَا، لِبَيَانِ الْجِنْسِ لَا لِلتَّبْعِيضِ، وَقَالَ تَعَالَى: {يَاأَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ} [يونس: 57] .
فَالْقُرْآنُ هُوَ الشِّفَاءُ التَّامُّ مِنْ جَمِيعِ الْأَدْوَاءِ الْقَلْبِيَّةِ وَالْبَدَنِيَّةِ، وَأَدْوَاءِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَمَا كُلُّ أَحَدٍ يُؤَهَّلُ وَلَا يُوَفَّقُ لِلِاسْتِشْفَاءِ بِهِ، وَإِذَا أَحْسَنَ الْعَلِيلُ التَّدَاوِيَ بِهِ، وَوَضَعَهُ عَلَى دَائِهِ بِصِدْقٍ وَإِيمَانٍ، وَقَبُولٍ تَامٍّ، وَاعْتِقَادٍ جَازِمٍ، وَاسْتِيفَاءِ شُرُوطِهِ، لَمْ يُقَاوِمْهُ الدَّاءُ أَبَدًا.
وَكَيْفَ تُقَاوِمُ الْأَدْوَاءُ كَلَامَ رَبِّ الْأَرْضِ وَالسَّمَاءِ الَّذِي لَوْ نَزَلَ عَلَى الْجِبَالِ لَصَدَّعَهَا، أَوْ عَلَى الْأَرْضِ لَقَطَّعَهَا، فَمَا مِنْ مَرَضٍ مِنْ أَمْرَاضِ الْقُلُوبِ وَالْأَبْدَانِ إِلَّا وَفِي الْقُرْآنِ سَبِيلُ الدِّلَالَةِ عَلَى دَوَائِهِ وَسَبَبِهِ، وَالْحَمِيَّةِ مِنْهُ لِمَنْ رَزَقَهُ اللَّهُ فَهْمًا فِي كِتَابِهِ. انتهى من زاد المعاد (٤\٣٢٢-٣٢٣) - ابن القيم الجوزية.
✍🏼 Ibnu Al-Qayyim Rahimahullah mengatakan :
”Kalam Allah Ta’ala,
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ( الإسراء/82 )
‘Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu Syifaa' (yang menjadi penawar) dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.’ (QS. Al-Isra’: 82).
Yang benar bahwa huruf Min dalam ayat ini untuk menjelaskan jenis (Li Bayanil Jinsi) bukan untuk menunjukkan makna sebagian (Lit Tab’idh). Sebagaimana kalam Allah Ta’ala,
يَاأَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ
‘Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada.’ (QS. Yunus : 57).
Maka, Al-Qur’an itu adalah penyembuhan yang sempurna untuk semua penyakit qolbiyyah (hati/mental) dan penyakit badaniyyah (fisik). Begitu pula penyakit dunia dan penyakit akhirat.
Namun tidak semua orang layak dan berhak untuk mencari penyembuhan dengan Al-Qur’an.
Jika orang yang sakit itu bertindak benar dalam berobat dengan Al-Qur’an dan menempatkan Al-Qur’an itu pada penyakitnya dengan penuh kejujuran, keimanan, penerimaan terhadap taqdir dengan sempurna disertai dengan keyakinan yang mantap, dan juga memenuhi syarat-syaratnya, maka selamanya penyakit itu tidak akan mampu menyerangnya.
Bagaimana mungkin penyakit itu akan melawan kalam Rabb langit dan bumi? Seandainya saja Al-Qur’an itu diturunkan ke gunung, gunung saja bisa hancur, atau kalau diturunkan ke bumi, bumi saja bisa pecah. Tidak ada penyakit qolbiyyah (mental/hati) dan fisik, kecuali di dalam Al-Qur’an ada jalan yang menunjukkan pada obat dan sebabnya serta perlindungan dari penyakit tersebut. Hal itu tentu bagi orang yang diberi pemahaman yang benar terhadap kitab suci-Nya."
📖 lihat Zadul Ma’ad, 4/322-323.
وقال رحمه الله في زاد المعاد (4/ 22) : "وكان علاجه صلى الله عليه وسلم للمرض ثلاثة أنواع :
أحدها: بالأدوية الطبيعية.
والثاني: بالأدوية الإلهية.
والثالث بالمركب من الأمرين" انتهى.
✍🏼 Ibnu Al-Qayyim Rahimahullah dalam kitabnya Zadul Ma’ad (4/22) mengatakan, “Pengobatan Nabi ﷺ itu ada tiga macam.
Pertama, pengobatan natural.
Kedua, pengobatan ilahiyah
Dan yang ketiga yaitu gabungan dari kedua hal tersebut.”
والله تعالى أعلم بالصواب، والحمد لله رب العالمين
Tidak ada komentar:
Posting Komentar