Jumat, 10 Januari 2025

Air Nabiz ( An-Nabidz/النبيذ ) Segar dan Baik Untuk Kesehatan Badan





Air Nabiz ( An-Nabidz/النبيذ ) Segar dan Baik Untuk Kesehatan Badan

     An-Nabidz/النبيذ adalah minuman yang terbuat dari rendaman kurma, kismis, anggur, madu atau semisal dibiarkan semalam sampai terasa manis serta tidak boleh lebih dari 3 hari (karena bisa berubah sifat dan menjadi khamr yang memabukkan)

2004 حدثنا عبيد الله بن معاذ العنبري حدثنا أبي حدثنا شعبة عن يحيى بن عبيد أبي عمر البهراني قال سمعت ابن عباس يقول كان رسول الله صلى الله عليه وسلم ينتبذ له أول الليل فيشربه إذا أصبح يومه ذلك والليلة التي تجيء والغد والليلة الأخرى والغد إلى العصر فإن بقي شيء سقاه الخادم أو أمر به فصب

.... Aku mendengar Ibnu ‘Abbaas berkata : Rasulullah  pernah dibuatkan perasan nabiidz di awal malam, lalu beliau meminumnya di waktu pagi/shubuh pada hari itu dan malam harinya,  kemudian lusanya dan malam harinya, hingga keesokan harinya sampai waktu ‘Ashar (yaitu hari ketiga setelah minuman itu dibuat). Jika minuman itu masih tersisa, maka beliau memberikannya kepada al-khadim (pembantu beliau) atau memerintahkannya untuk dibuang”. (HR Muslim)

قال الإمام النووي رحمه الله : في هذه الأحاديث دلالة على جواز الانتباذ ، وجواز شرب النبيذ ما دام حلوا لم يتغير ولم يغل ، وهذا جائز بإجماع الأمة ، وأما سقيه الخادم بعد الثلاث وصبه ، فلأنه لا يؤمن بعد الثلاث تغيره ، وكان النبي صلى الله عليه وسلم يتنزه عنه بعد الثلاث .
وقوله : ( سقاه الخادم أو صبه ) معناه تارة : يسقيه الخادم ، وتارة يصبه ، وذلك الاختلاف لاختلاف حال النبيذ ، فإن كان لم يظهر فيه تغير ونحوه من مبادئ الإسكار سقاه الخادم ولا يريقه ؛ لأنه مال تحرم إضاعته ، ويترك شربه تنزها ، وإن كان قد ظهر فيه شيء من مبادئ الإسكار والتغير أراقه ؛ لأنه إذا أسكر صار حراما ونجسا ، فيراق ولا يسقيه الخادم ؛ لأن المسكر لا يجوز سقيه [ ص: 152 ] الخادم كما لا يجوز شربه ، وأما شربه صلى الله عليه وسلم قبل الثلاث فكان حيث لا تغير ، ولا مبادئ تغير ، ولا شك أصلا . والله أعلم .
شرح النووي على مسلم، كتاب الأشربة - النووي - أبو زكريا محيي الدين يحيى بن شرف النووي

Imam An-Nawawi rahimahullah berkata : “Dalam hadits-hadits ini menunjukkan bolehnya al-intibadz (proses merendam kurma, kismis, madu atau sejenisnya) dan bolehnya minum nabidz selama masih terasa manis, belum berubah, dan belum menggelegak (berbuih). Hal ini diperbolehkan berdasarkan ijma’ umat. Adapun memberikan minum kepada pembantu (khadiim) setelah tiga hari dan membuangnya setelah tiga hari, karena beliau tidak merasa aman setelah tiga hari itu dari berubahnya nabiidz tadi. Adalah Nabi menjauhi nabiidz setelah masa tiga hari (dari pembuatan).
Dan perkataannya (Ibnu ‘Abbaas) : ‘beliau memberikannya kepada pembantu beliau atau memerintahkannya untuk dibuang’; maknanya adalah kadang beliau memberikan kepada pembantunya kadang beliau memerintahkan untuk membuangnya. Perbedaan perbuatan beliau tersebut karena perbedaan kondisi nabiidz. Seandainya tidak ada perubahan yang mengindikasikan minuman tersebut memabukkan, maka beliau memberikannya kepada pembantu beliau dan tidak membuangnya, karena ia termasuk jenis harta yang diharamkan disia-siakan. Beliau tidak meminumnya untuk menjaga diri. Namun seandainya terjadi perubahan yang mengindikasikan minuman tersebut memabukkan dan berubah (menjadi khamr), beliau membuangnya. Karena jika minuman tersebut menyebabkan mabuk, jadilah ia haram dan najis. Beliau  membuangnya dan tidak memberikannya kepada pembantunya (untuk diminum). Minuman yang memabukkan yang tidak boleh diberikan kepada pembantu sebagaimana tidak diperbolehkan meminumnya sendiri. Mengenai Nabi meminumnya sebelum tiga hari, hal itu dikarenakan belum berubah karakternya, tidak ada indikasi perubahan, dan tidak ada keraguan (bahwa ia halal) secara asal. Wallaahu a’lam (Syarh an-Nawawi ala shahih muslim, Kitab Asyribah hal. 151-152)


Minuman Nabidz Baik Untuk Kesehatan

     Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah dalam kitab Zaadul Ma'ad jilid 4 halaman 208-209 menjelaskan,

قالت عائشة : كان أحب الشراب إلى رسول الله - صلى الله عليه وسلم - ( الحلو البارد ) . وهذا يحتمل أن يريد به الماء العذب ، كمياه العيون والآبار [ ص: 209 ] الحلوة ، فإنه كان يستعذب له الماء . ويحتمل أن يريد به الماء الممزوج بالعسل ، أو الذي نقع فيه التمر أو الزبيب . وقد يقال - وهو الأظهر - : يعمهما جميعا .(زاد المعاد ج ٤ ص٢٠٩ - ابن قيم الجوزية)

Aisyah berkata, "Minuman yang paling disukai Rasulullah minuman manis yang dingin.”
Kemungkinan maksudnya adalah air yang segar seperti mata air dan sumur yang manis, air ini memang segar. Bisa juga maksudnya adalah rendaman air campuran madu, kurma dan kismis -pendapat ini lebih kuat-.” hal ini berlaku untuk keduanya.

     Ibnu Qayyim Al-Jauziyah juga menjelaskan bahwa bentuk minuman seperti ini bisa lebih menjaga kesehatan karena segarnya dan membuat tubuh menjadi “fresh”. Beliau berkata,

والمقصود : أنه إذا كان باردا ، وخالطه ما يحليه كالعسل أو الزبيب ، أو التمر أو السكر ، كان من أنفع ما يدخل البدن ، وحفظ عليه صحته ، فلهذا كان أحب الشراب إلى رسول الله - صلى الله عليه وسلم - البارد الحلو . (زاد المعاد ج ٤ ص ٢٠٨ - ابن قيم الجوزية)

“Maksudnya adalah air dingin campuran dengan yang bisa membuatnya manis seperti madu, kismis, kurma atau gula. Ini lebih bermanfaat bagi badan dan bisa menjaga kesehatan tubuh. Maka ini minuman yang paling disukai Rasulullah dingin yang manis." (lihat Zaadul Ma'ad jilid 4 halaman 208)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Daging Kambing Terkandung Barokah Sehingga Umumnya Baik Untuk Tubuh

Daging Kambing Terkandung Barokah Sehingga Umumnya Baik Untuk Tubuh 🔸 Daging kambing mengandung "barokah" (keberkahan dan kebaik...