Jumat, 26 Mei 2023

Keistimewaan Lebah Madu





 

KEISTIMEWAAN LEBAH MADU (نحلة العسل)

Lebah Madu Hewan Yang Mendapatkan Wahyu Dari Allah Yaitu Berupa Ilham

     Allah Ta’ala berfirman :

وَأَوْحَىٰ رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُون

“Dan Rabb-mu telah mewahyukan kepada lebah, “Buatlah rumah-rumah di gunung-gunung dan di pohon-pohon dan di tempat-tempat  yang mereka (manusia) buat.” (QS. An-Nahl : 68).

     Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan :

الْمُرَادُ بِالْوَحْيِ هَاهُنَا: الْإِلْهَامُ وَالْهِدَايَةُ وَالْإِرْشَادُ إِلَى النَّحْلِ أَنْ تَتَّخِذَ مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا تَأْوِي إِلَيْهَا، وَمِنَ الشَّجَرِ، وَمِمَّا يَعْرِشُونَ. ثُمَّ هِيَ مُحْكَمَةٌ فِي غَايَةِ الْإِتْقَانِ فِي تَسْدِيسِهَا وَرَصِّهَا، بِحَيْثُ لَا يَكُونُ بَيْنَهَا خلَل.

"Yang dimaksud dengan "wahyu" dalam ayat ini ialah ilham, petunjuk, dan bimbingan dari Allah kepada lebah agar lebah membuat sarangnya di bukit-bukit, juga di pohon-pohon serta di tempat-tempat yang dibuat manusia. Kemudian berkat adanya ilham dari Allah ini lebah membangun rumah (sarang)nya dengan sangat rapi struktur dan susunannya, sehingga tidak ada cela padanya." (lihat Tafsir Ibnu Katsir)

     Dalam kitab tafsir Jalalain dijelaskan

وَأَوْحَى رَبّك إلَى النَّحْل وَحْي إلْهَام

“Rabbmu mewahyukan kepada lebah berupa wahyu ilham”

     Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata :

في خلق هذه النحلة الصغيرة، التي هداها الله هذه الهداية العجيبة، ويسر لها المراعي، ثم الرجوع إلى بيوتها التي أصلحتها بتعليم الله لها

“Pada penciptaan lebah yang kecil ini, Allah memberikan ilham berupa bimbingan yang ajaib. Allah memberi kemudahan bagi lebah untuk menuju padang rumput dan taman kemudian kembali ke rumah mereka yang telah mereka rancang demikian bagusnya dengan petunjuk Allah.”


Lebah Madu Termasuk Hewan Yang Dilarang Dibunuh

     Abu Daud (5267) telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas berkata:

  إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ قَتْلِ أَرْبَعٍ مِنَ الدَّوَابِّ: النَّمْلَةُ، وَالنَّحْلَةُ، وَالْهُدْهُدُ، وَالصُّرَدُ

“Sungguh Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- telah melarang untuk membunuh 4 binatang: semut, lebah, hud-hud dan burung jenis shurad”. (Dishahihkan oleh Albani)

     Ulama Lajnah berkata : “Ada riwayat tentang larangan membunuh Hud-hud, dan dari larangan membunuhnya diambil pendapat tentang haram untuk memakannya; berdasarkan bahwa hukum asal pada larangan adalah haram, dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata:

نَهَى رسولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عنْ قَتْلِ أَرْبَعٍ مِن الدَّوَابِّ: النَّملةِ والنَّحْلَةِ والْهُدْهُدِ والصُّرَدِ
رواه أحمد وأبو داود وابن ماجه، قال الحافظ ابن حجر في هذا الحديث: رجاله رجال الصحيح، وقال البيهقي: هو أقوى ما ورد في هذا الباب ” انتهى

“Rasulullah telah melarang untuk membunuh empat binatang: semut, lebah, hud-hud dan jenis burung shurad”. (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, Al Hafidz Ibnu Hajar berkata mengenai hadits ini: para perawinya adalah shahih, Al Baihaqi berkata: “Inilah riwayat yang paling kuat dalam bab ini”). (lihat Fatawa Lajnah Daimah: 22/293)


Lebah Menghasilkan Madu Yang Bermanfaat Bagi Manusia

     Allah Ta’ala berfirman :

ثُمَّ كُلِي مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلاً يَخْرُجُ مِن بُطُونِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاء لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS. An-Nahl: 69)

     Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan :

وَقَوْلُهُ تَعَالَى ﴿يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ﴾ أَيْ: مَا بَيْنَ أَبْيَضَ وَأَصْفَرَ وَأَحْمَرَ وَغَيْرِ ذَلِكَ مِنَ الْأَلْوَانِ الْحَسَنَةِ، عَلَى اخْتِلَافِ مَرَاعِيهَا وَمَأْكَلِهَا مِنْهَا.
وَقَوْلُهُ: ﴿فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ﴾ أَيْ: فِي الْعَسَلِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ مِنْ أَدْوَاءٍ تَعْرِضُ لَهُمْ. قَالَ بَعْضُ مَنْ تَكَلَّمَ عَلَى الطِّبِّ النَّبَوِيِّ: لَوْ قَالَ فِيهِ: "الشِّفَاءُ لِلنَّاسِ" لَكَانَ دَوَاءً لِكُلِّ دَاءٍ، وَلَكِنْ قَالَ ﴿فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ﴾ أَيْ: يَصْلُحُ لِكُلِّ أَحَدٍ مِنْ أَدْوَاءٍ بَارِدَةٍ، فَإِنَّهُ حَارٌّ، وَالشَّيْءُ يُدَاوَى بِضِدِّهِ.

     "Allah Ta'ala berfirman : {يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ} "Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia." (QS. An-Nahl: 69). Maksudnya, dengan berbagai macam warnanya, ada yang putih, kuning, merah, dan warna-warna lainnya yang indah sesuai dengan tempat peternakan dan makanannya.
     Firman Allah : {فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ}"di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia." (An-Nahl: 69). Di dalam madu terdapat obat penawar yang mujarab bagi manusia untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit yang dialami mereka. Salah seorang ulama yang membicarakan tentang pengobatan cara Nabi mengatakan bahwa seandainya ayat ini menyebutkan Asy-syifa-u lin nas, tentulah madu dapat dijadikan sebagai obat untuk segala macam penyakit. Akan tetapi, disebutkan syifa-un lin rias, yakni obat penyembuh bagi manusia dari penyakit-penyakit yang disebabkan kedinginan; karena sesungguhnya madu itu panas, dan sesuatu itu diobati dengan lawannya." (lihat Tafsir Ibnu Katsir).

     Rasulullah bersabda :

الشِّفَاءُ فِي ثَلَاثَةٍ فِي شَرْطَةِ مِحْجَمٍ أَوْ شَرْبَةِ عَسَلٍ أَوْ كَيَّةٍ بِنَارٍ وَأَنَا أَنْهَى أُمَّتِي عَنْ الْكَيِّ

“Kesembuhan itu ada pada tiga hal, yaitu : Dalam alat pembekam, meminumkan madu, atau pengobatan dengan besi panas (kayy). Dan aku melarang ummatku melakukan pengobatan dengan besi panas (kayy).” (HR. Al Bukhari)


Perumpamaan Seorang Mukmin Bagaikan Lebah Madu

     Dari Abdullah bin Amru radhiyaallahu’anhu ia berkata, Rasulullah bersabda :

وَالَّذِي نَفْسُ ‏ ‏مُحَمَّدٍ ‏ ‏بِيَدِهِ إِنَّ مَثَلَ الْمُؤْمِنِ ‏ ‏لَكَمَثَلِ النَّحْلَةِ أَكَلَتْ طَيِّبًا وَوَضَعَتْ طَيِّبًا وَوَقَعَتْ فَلَمْ تَكْسِر ولم تُفْسِد

“Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya perumpamaan mukmin itu bagaikan lebah yang selalu memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik. Ia hinggap (di ranting) namun tidak membuatnya patah dan rusak.” (HR Ahmad dan dishahihkan oleh Ahmad Syakir)

     Yang dimaksud (النحلة): أي: نحلة العسل yaitu lebah madu.

     Al Munawi rahimahullah berkata :

وجه الشبه في الحديث: حذق النحل وفطنته وقلة أذاه، وحقارته ومنفعته، وقنوعه وسعيه في الليل، وتنزهه عن الأقذار، وطيب أكله، وأنه لا يأكل من كسب غيره، وطاعته لأميره وأن للنحل آفات تقطعه عن عمله منها الظلمة والغيم والريح والدخان والماء والنار، وكذلك المؤمن له آفات تفقره عن عمله ظلمة الغفلة وغيم الشك وريح الفتنة ودخان الحرام ونار الهوى. (فيض القدير للمناوي، 5/ 512)
https://kalemtayeb.com/safahat/item/3262#:~:text=

“Sisi kesamaannya adalah bahwa lebah itu cerdas, ia jarang menyakiti, rendah (tawadlu), bermanfaat, selalu merasa cukup (qona’ah), bekerja di waktu siang, menjauhi kotoran, makananya halal nan baik, ia tak mau makan dari hasil kerja keras orang lain, amat taat kepada pemimpinnya, dan lebah itu berhenti bekerja bila ada gelap, mendung, angin, asap, air dan api. Demikian pula mukmin amalnya terkena penyakit bila terkena gelapnya kelalaian, mendungnya keraguan, angin fitnah, asap haram, dan api hawa nafsu.” (lihat Faidlul Qadiir, 5/512)

     Seorang mukmin bagaikan lebah, ia hanya memakan yang halal dan menjauhi makanan yang haram. Ia selalu mengeluarkan ucapan dan perbuatan yang baik dan bermanfaat sebagimana lebah yang mengeluarkan madu yang bermanfaat untuk manusia. Dimanapun ia berada, tak pernah berbuat kerusakan. Bahkan ia menjadi pintu pintu pembuka kebaikan untuk manusia. Ia selalu rajin berusaha dan tak pernah malas. Ulet dan tak pernah menyerah. Bahkan ia tak mau makan dari hasil kerja keras orang lain. Wa Allahu a'lam.

Minggu, 30 April 2023

Setiap Penyakit Ada Obatnya



 

Setiap Penyakit Ada Obatnya
لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ


حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ مَعْرُوفٍ وَأَبُو الطَّاهِرِ وَأَحْمَدُ بْنُ عِيسَى قَالُوا حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي عَمْرٌو وَهُوَ ابْنُ الْحَارِثِ عَنْ عَبْدِ رَبِّهِ بْنِ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ فَإِذَا أُصِيبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

Telah menceritakan kepada kami Harun bin Ma'ruf dan Abu Ath Thahir serta Ahmad bin 'Isa mereka berkata; Telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb; Telah mengabarkan kepadaku 'Amru, yaitu Ibnu al-Harits dari 'Abdu Rabbih bin Sa'id dari Abu Az Zubair dari Jabir dari Rasulullah , beliau bersabda: "Setiap penyakit ada obatnya. Apabila ditemukan obat yang tepat untuk suatu penyakit, akan sembuhlah penyakit itu dengan izin Allah 'azza wajalla." (HR Muslim).

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا أَبُو أَحْمَدَ الزُّبَيْرِيُّ حَدَّثَنَا عُمَرُ بْنُ سَعِيدِ بْنِ أَبِي حُسَيْنٍ قَالَ حَدَّثَنِي عَطَاءُ بْنُ أَبِي رَبَاحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin al-Mutsanna telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad Az Zubairi telah menceritakan kepada kami 'Umar bin Sa'id bin Abu Husain dia berkata; telah menceritakan kepadaku 'Atha`bin Abu Rabah dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dari Nabi  beliau bersabda: "Allah tidak akan menurunkan penyakit melainkan menurunkan obatnya juga." (HR Bukhari).

     Diriwayatkan dari musnad Imam Ahmad dari shahabat Usamah bin Suraik, bahwasanya Nabi bersabda:

كُنْتُ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَجَاءَتِ اْلأَعْرَابُ، فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، أَنَتَدَاوَى؟ فَقَالَ: نَعَمْ يَا عِبَادَ اللهِ، تَدَاوَوْا، فَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلاَّ وَضَعَ لَهُ شِفَاءً غَيْرَ دَاءٍ وَاحِدٍ. قَالُوا: مَا هُوَ؟ قَالَ: الْهَرَمُ

“Aku pernah berada di samping Rasulullah, Lalu datanglah serombongan Arab Badui. Mereka bertanya, 'Wahai Rasulullah, bolehkah kami berobat?' Beliau menjawab, 'Iya, wahai para hamba Allah, berobatlah. Sebab, Allah  tidaklah meletakkan sebuah penyakit melainkan meletakkan pula obatnya, kecuali satu penyakit.' Mereka bertanya, 'Penyakit apa itu?' Beliau menjawab, 'Penyakit tua.'" (HR Ahmad). 

     Dalam riwayat yang lain disebutkan bahwa ada yang mengetahui obatnya dan ada yang tidak mengetahuinya, ini artinya memang ada penyakit yang tidak diketahui atau belum ditemukan obatnya sampai sekarang.

     Riwayat hadits tersebut sebagai berikut, diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa Nabi bersabda :

إِنَّ اللهَ لَمْ يَنْزِلْ دَاءً إِلاَّ وَأَنْزَل لَهُشِفَاءً، عَلِمَهُ مَنْ عَلِمَهُ و جَهِلَهُ مَنْ جَهِلَهُ

"Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak menurunkan penyakit, kecuali Allah juga menurunkan obatnya. Ada orang yang mengetahui ada pula yang tidak mengetahuinya.” (HR. Ahmad, shahih)

     Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan bahwa sebagian obat dari penyakit belum diketahui oleh siapa pun, beliau berkata:

ﻭَﻓِﻲْ ﺣَﺪِﻳْﺚِ ﺍﺑْﻦِ ﻣَﺴْﻌُﻮْﺩٍ ﺍﻹﺷَﺎﺭَﺓ ﺇﻟَﻰ ﺃَﻥَّ ﺑَﻌْﺾَ ﺍﻷَﺩْﻭِﻳَﺔ ﻻَ ﻳَﻌْﻠَﻤُﻬَﺎ ﻛُﻞّ ﺃﺣﺪ

“Terdapat isyarat dari hadits Ibnu Mas’ud bahwa sebagian obat (dari penyakit) tidak diketahui oleh seorang pun.” (lihat Fathul Bari Hal. 57, Kitabut Thibb). Wa Allahu a'lam.


Jumat, 24 Maret 2023

Jahe Dan Manfaatnya










Jahe adalah salah satu rempah yang disebutkan dalam Alquran. Bahkan, disebut sebagai salah satu minuman penghuni surga. Allah Ta'ala berfirman :

وَيُسْقَوْنَ فِيْهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنْجَبِيْلًاۚ

"Dan di sana mereka diberi segelas minuman bercampur jahe." (QS. Al Insan : 17)

     Jahe insya Allah memiliki banyak manfaat, diantaranya :

1. Memperbaiki Pencernaan
     Rempah jahe mengandung konsentrasi serat tinggi, sehingga bisa meningkatkan fungsi usus. Ini juga membantu tubuh menyerap lebih banyak nutrisi sambil membantu menghilangkan semua racun yang dapat menyebabkan pembengkakan dan ketidaknyamanan pada perut.

2. Melancarkan Peredaran Darah
     Manfaat jahe dapat melancarkan peredaran darah. Gingerol yang terdapat pada jahe bersifat antikoagulan yang akan mencegah terjadinya penggumpalan darah. Dengan mencegah tersumbatnya pembuluh darah yang merupakan penyebab utama penyakit stroke dan juga serangan jantung.

3. Mengobati Migrain
     Pada sebuah studi menunjukkan rimpang jahe dapat menghentikan prostaglandin, yang dimana prostaglandin merupakan salah satu faktor penyebab sakit kepala. Dengan demikian, jahe dapat untuk mengurangi migrain atau sakit kepala sebelah.

4. Mengatasi Mabuk Perjalanan
     Dengan minum wedang jahe sebelum bepergian jauh dengan menaiki kendaraan roda empat dapat mencegah mabuk perjalanan karena sifat-nya sebagai anti-mual. Masalah pada pencernaan terkadang membuat perut jadi mual ingin muntah, kondisi demikian juga kerap terjadi pada seseorang yang mengalami demam (masuk angin). Sebagai pertolongan pertama jangan langsung gunakan obat warung, cobalah minum air seduhan rimpang jahe agar lambung menjadi nyaman dan perut terhindar dari masalah seperti kram.

5. Mencegah Perut Buncit
     Dengan mengkonsumsi jahe secara rutin dan sebelum makan dapat mencegah terjadinya perut buncit. Karena jahe bermanfaat untuk melancarkan metabolisme dan pencernaan. Dengan adanya sebuah peningkatan metabolisme tersebut yang berdampak akan mempercepat pembakaran kalori dan meratakan perut buncit.

6. Bisa Membantu Mengatasi Morning Sickness
    Ibu hamil terkadang mengalami mual pagi atau istilah populernya morning sickness karena pencernaan sedikit terganggu. Untuk mengurangi rasa mual tersebut Anda bisa minum kopi atau wedang jahe yang hangat setiap kali merasakan mual ketika bangun tidur.

7. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
     Tubuh akan kebal dari serangan penyakit, caranya dengan meningkatkan sistem dalam tubuh yang sering disebut imun atau imunitas. Jika antiobodi (imun) dalam tubuh kuat, maka bakteri yang mungkin menyerang dapat ditangkal. Untuk menambah sistem ketahanan tubuh Anda bisa mengambil minum wedang jahe secara teratur. Biasanya wedang jahe akan nikmat dengan jahe merah karena khasiat jahe merah diyakini lebih banyak, terutama  dengan sifat sebagai antioksidan.

8. Menurunkan Berat Badan
     Di dalam tubuh jahe berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah menjadi panas tubuh. Di lain sisi TOGA ini hanya menyumbang sedikit kalori sehingga tidak mempunyai andil besar untuk menaikkan berat badan.

9. Membantu Menghilangkan Ketombe
     Ekstrak jahe bisa digunakan sebagai hairdresser yang secara alami membantu mengurangi ketombe, karena ia menemukan manfaat kapur. Ekstrak jahe juga bisa mencegah masalah rambut rontok.

10. Mengatasi Kulit Berminyak
     Bahan mineral alami dalam rimpang jahe bisa diandalkan untuk mengurangi kulit yang cenderung berminyak, caranya campur ramuan jahe parut dengan garam laut, bubuk kayu manis dan bubuk pala lalu dihaluskan dengan air, sampai terlihat seperti pasta, lalu oles pada titik yang banyak minyak dan diamkan 10 menit, bilas dengan air dingin.

11. Mengatasi Masalah Pernafasan
     Masalah pernafasan yang paling umum adalah batuk atau pilek. Jahe adalah sejenis ekspektoran alami yang bekerja dalam meringankan sistem pernafasan, yang membelah dan menghilangkan lendir (dahak) dapat dengan mudah keluar dan mengembalikan sistem pernafasan seperti biasa.

12. Antioksidan Yang Baik
     Jahe merupakan sumber vitamin dan mineral yang banyak. Sifat antioksidannya bermanfaat bagi kesehatan jantung dan membantu melawan pengerasan serta penyempitan arteri, sehingga membantu aliran darah.

13. Membersihkan Kotoran Dalam Tubuh
     Apabila sering mengkonsumsi jahe secara rutin dengan cara diseduh, hal tersebut dapat membuat tubuh menjadi berkeringat. Melalui keringat itulah dikeluarkan berbagai jenis kotoran jahat yang terdapat dalam tubuh.

14. Untuk Kecantikan
     Untuk kecantikan, jahe bisa digunakan untuk menghilangkan ketombe, melembapkan tubuh, dan mencegah rambut kering, mencegah kerontokan rambut dan mendorong pertumbuhan.

15. Menjaga Kadar Kolesterol
     Air dari akar tanaman jahe bisa membantu tubuh Anda mengatur kadar kolesterol jahat (LDL). Peningkatan kadar kolesterol dalam aliran darah dapat menyumbat arteri dan menyebabkan masalah kardiovaskular.

16. Anti-jamur
     Dari 29 jenis tanaman herba yang dievaluasi oleh studi University Carleton, jahe mendapatkan juara sebagai ekstrak paling efektif dalam manfaat mengusir atau membunuh jamur.
     Sifat anti jamurnya membuat jahe sangat bagus jika digunakan dalam mengatasi jamur pada kulit semisal yang disebabkan oleh panu.
     Caranya dicampur minyak pohon teh dengan minyak jahe murni kemudian minyak kelapa. Terapkan secara teratur 3x sehari ke daerah bermasalah.

17. Pencegahan Timbulnya Kanker
     Ekstrak jahe ternyata dapat menekan pertumbuhan beberapa sel kanker, seperti mencegah penyebaran gejala kanker kulit,pankreas,kanker ginjal dan gejala kanker patu-paru.

18. Membuat Tubuh Perkasa
     Kandungan senyawa yang terdapat jahe ada yang bersifat inklamasi. Hal ini tentunya efektif dalam hal untuk membangun otot pada bagian tubuh seperti otot pada lengan. Berdasarkan sebuah penelitian bahwa dapat disimpulan dengan mengkonsumsi jahe secara teratur dan rutin dapat membantu untuk mengurangi rasa sakit yang terjadi pada otot yang disebabkan karena latihan fisik secara berlebihan.










Selasa, 07 Februari 2023

Teknik Refugia Pengendali Hama yang Ramah Lingkungan






 

Teknik Refugia Pengendali Hama yang Ramah Lingkungan

     Pada saat ini penggunaan pestisida sudah dianggap wajar oleh mayoritas para petani dan seperti sebuah keharusan untuk mengatasi serangan hama atau organisme pengganggu tanaman (OPT) lainnya. Padahal penggunaan pestisida berbahan kimia bisa menjadi sumber racun bagi manusia ketika mengonsumsi produk pertanian yang terlanjur menyerap zat-zat yang terdapat pada pestisida ataupun insektisida tersebut.

عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ سعْدُ بْنِ سِنَانِ الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلَّمَ قَالَ : لاَ ضَرَرَ وَلاَ ضِرَارَ. [حَدِيْثٌ حَسَنٌ رَوَاهُ ابْنُ مَاجَه وَالدَّارُقُطْنِي وَغَيْرُهُمَا مُسْنَداً، وَرَوَاهُ مَالِك فِي الْمُوَطَّأ مُرْسَلاً عَنْ عَمْرو بْنِ يَحْيَى عَنْ أَبِيْهِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْقَطَ أَبَا سَعِيْدٍ وَلَهُ طُرُقٌ يُقَوِّي بَعْضُهَا بَعْضاً]

 Dari Abu Sa’id, Sa’ad bin Sinan Al Khudri radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : “Tidak boleh melakukan perbuatan (mudharat) yang mencelakakan diri sendiri dan orang lain.“
(Hadits hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Daruqutni serta selainnya dengan sanad yang bersambung, juga diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Muwattho’ secara mursal dari Amr bin Yahya dari bapaknya dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, dia tidak menyebutkan Abu Sa’id. Akan tetapi dia memiliki jalan-jalan yang menguatkan sebagiannya atas sebagian yang lain).
    
     Kita juga dilarang membuat kerusakan di bumi dan diperintahkan menjaga kelestarian lingkungan. Allah Ta'ala berfirman :

وَاِذَا تَوَلّٰى سَعٰى فِى الْاَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيْهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ ۗ وَ اللّٰهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَادَ

"Dan apabila dia berpaling (dari engkau), dia berusaha untuk berbuat kerusakan di bumi, serta merusak tanam-tanaman dan ternak, sedang Allah tidak menyukai kerusakan." (QS. Al Baqarah : 205). Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan bahwa orang munafik yang disebutkan dalam ayat ini (Al-Baqarah: 205) adalah orang munafik yang perbuatannya hanyalah membuat kerusakan di muka bumi dan membinasakan tanam-tanaman, termasuk ke dalam pengertian ini persawahan dan buah-buahan, juga ternak, yang keduanya merupakan makanan pokok bagi manusia.
Mujahid mengatakan, "Apabila terjadi kerusakan di muka bumi, karena Allah mencegah turunnya hujan, maka binasalah tanam-tanaman dan binatang ternak." dan Allah tidak menyukai kebinasaan. (Al-Baqarah: 205) Artinya, Allah tidak menyukai orang yang bersifat suka merusak, tidak suka pula kepada orang yang melakukannya. (lihat Tafsir Ibnu Katsir)

     Penggunaan pestisida kimia yang berlebihan juga dapat mengganggu kelestarian alam dan tidak ramah lingkungan sehingga dibutuhkan sarana pengendalian OPT yang ramah lingkungan sebagai jalan alternatifnya. Oleh karena itu, petani perlu beralih ke cara yang lebih alami dalam mengendalikan hama ataupun OPT agar bisa menghasilkan produk pertanian yang lebih sehat dan segar. Salah satu cara tersebut adalah dengan memanfaatkan tanaman yang disebut dengan refugia.

     Teknik refugia merupakan salah satu cara pengendalian hama dengan menggunakan tanaman refugia yang ditanam di pinggiran lahan pertanian untuk menarik minat serangga pemakan hama tanaman, lalu menjadi rumah dan sumber pakan bagi predator alami hama tersebut. Teknik ini tentu lebih ekonomis dan ramah lingkungan dibandingkan dengan penggunaan pestisida berbahan kimia. Produk pertanian yang dihasilkan juga lebih sehat dan jauh dari bahan kimia yang bisa merugikan kesehatan. Selain itu, penanaman tanaman hias di pinggiran lahan pertanian juga akan menambah keindahan areal pertanian dan semangat petani dalam bekerja.

     Secara singkat, teknik refugia merupakan teknik pengendalian hama yang memanfaatkan tumbuhan, yang berpotensi sebagai habitat (tempat tinggal) musuh alami hama. Refugia hias merupakan tanaman bunga-bunga yang ada di galangan atau pinggir sawah. Tanaman hias itulah yang akan menarik serangga, lalu menjadi tempat hidup dan berlindung musuh alami hama tanaman padi (wereng dan penggerek batang). Cara ini telah diuji coba di Vietnam dengan menanam tanaman bunga dan sayur di pematang sawah.

Apa Itu Refugia?

     Refugia adalah berbagai jenis tumbuhan atau tanaman yang dapat mengundang dan menyediakan musuh alami seperti predator dan parasitoid sebagai mikrohabitatnya dengan harapan bisa mengendalikan OPT secara alami.  Sedangkan menurut para ahli definisi dari tanaman refugia adalah pertanaman beberapa jenis tumbuhan yang dapat menyediakan tempat perlindungan, sumber pakan atau sumberdaya yang lain bagi musuh alami seperti predator dan parasitoid

Manfaat Refugia

     Beberapa manfaat tanaman refugia yaitu :
(1) Mengundang musuh alami OPT, sehingga diharapkan OPT dapat dikendalikan dengan cara yang ramah lingkungan.
(2) Menyediakan tepung sari/nektar atau pakan bagi musuh alami
(3) Sebagai mikrohabitat yang diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam usaha konservasi musuh alami
(4) Pemanfaatan lahan secara optimal
(5) Melestarikan lingkungan.

Bagaimana memilih tanaman untuk refugia?

      Banyak alternatifnya, tetapi lebih baik adalah tanaman yang berbunga. Refugia tanaman berbunga tidak semuanya dapat digunakan sebagai usaha konservasi musuh alami, terkadang mendatangkan serangga hama yang tidak kita kehendaki.

     Ada beberapa tanaman atau tumbuhan yang tergolong refugia, adapun golongan tanaman tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tanaman Hias sebagai refugia
     Tanaman hias yang tergolong refugia contohnya adalah Bunga matahari (Helianthus annuus), Kenikir (Cosmos caudatus) dan bunga kertas zinnia (Zinnia peruviana), (Zinnia acerosa), (Zinnia bicolor), (Zinnia grandiflora), (Zinnia elegans).
2. Refugia tumbuhan gulma
     Ada beberapa gulma yang sangat berguna sebagai refugia seperti gulma Babadotan (Ageratum conyzoides), Ajeran (Bidens pilosa L.), legetan (Synedrella nodiflora),pegagan (Centella asiatica), rumput setaria (Setaria sp.) dan Bunga tahi ayam (Tagetes erecta).
3. Tanaman Budidaya sebagai refugia
     Tanaman budidaya seperti jagung (Zea mays), kacang panjang (Vigna unguiculata ssp. sesquipedalis) dan bayam (Amaranthus spp.).

     Syarat untuk menjadi tanaman refugia adalah:
1. Warna tanaman dan bunga yang mencolok, biasanya warna kuning
2. Memiliki aroma pemikat musuh alami
3. Benih/bibit mudah diperoleh
4. Harga bibit terjangkau (murah)
5. Mudah ditanam
6. Regenerasi tanaman cepat dan berkelanjutan
7. Cocok dijadikan tanaman multiple crop atau dapat ditumpang sarikan dengan tanaman pematang lain.

      Hal yang perlu diperhatikan dalam menanam tanaman refugia:
(1)Jangan terlalu dekat dengan komoditas utama agar tidak berebut undur hara dan air.
(2) Usahakan juga penanaman sejajar dengan sinar matahari sehingga tidak menutupi atau mengganggu penyerapan sinar matahari bagi tanaman utama.
(3) pengolahan lahan dan pemupukan yang tepat sangat dianjurkan agar tanaman refugia tumbuh sesuai yang diharapkan.
(4) Sebaiknya tanaman refugia ditanam sebelum tanaman utama agar dapat dimanfaatkan sebagai tempat berlindung dan berkembang biak bagi musuh alami dan serangga pollinator yang berperan dalam polinasi yaitu perantara penyerbukan tanaman. 
(5) Saat tanaman pokok mulai tumbuh, refugia diharapkan sudah berbunga sehingga dapat menyediakan sumber makanan bagi musuh alami.

Keuntungan Menanam Refugia

     Tanaman refugia akan memberikan banyak keuntungan bagi petani, antara lain:
(1) Mengendalikan/mengusir hama yang menyerang tanaman
(2) Sebagai tanaman yang bisa mengendalikan serangan OPT secara alami, hal ini sangat dianjurkan karena akan tetap menjaga kelestarian agrosistem di lahan pertanian.
(3) lebih ramah lingkungan dan kesehatan, karena dengan menggunakan teknik ini kita tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang justru merugikan kesehatan.
(4) Bisa menambah semangat kerja bagi petani karena keindahan bunga refugia
(5) Memberikan penghasilan tambahan bagi petani, jika bunga refugia tersebut laku untuk dijual sehingga keuntungan petani bisa meningkat.
(6) Terciptanya agroekosistem yang seimbang, dimana jumlah hama yang ada dapat ditekan oleh keberadaan musuh alaminya, sehingga tidak menimbulkan kerugian secara ekonomi (dibawah ambang batas ekonomi).
(7) Pada daerah tertentu, lahan pertanian bisa dijadikan sebagai tempat wisata sederhana dan menambah pemasukan bagi petani. Tapi jangan digunakan untuk maksiat kepada Allah. Wa Allahu a'lam.

Daging Kambing Terkandung Barokah Sehingga Umumnya Baik Untuk Tubuh

Daging Kambing Terkandung Barokah Sehingga Umumnya Baik Untuk Tubuh 🔸 Daging kambing mengandung "barokah" (keberkahan dan kebaik...