Selasa, 26 September 2023

Peringatan Bagi Para Pedagang Dan Nasihat Agar Banyak Bershodaqoh


Peringatan Bagi Para Pedagang Dan
Nasihat Agar Banyak Bershodaqoh


عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ شِبْلٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم َ -: ” إِنَّ التُّجَّارَ هُمُ الْفُجَّارُ ” قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَيْسَ قَدْ أَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ؟ قَالَ: ” بَلَى وَلَكِنَّهُمْ يُحَدِّثُونَ فَيَكْذِبُونَ وَيَحْلِفُونَ فَيَأْثَمُونَ “

Dari ‘Abdurrahman bin Syibl, ia berkata: Rasulullah bersabda: “Para pedagang adalah tukang maksiat”. Diantara para Shahabat ada yang bertanya: “Wahai Rasulullah, bukankah Allah telah menghalalkan jual-beli?”. Rasulullah menjawab: “Ya, namun mereka sering berdusta dalam berkata, juga sering bersumpah namun sumpahnya palsu”. (HR. Ahmad 3/428, Ath Thabari dalam Tahdzibul Atsar 1/43, 99, 100, At Thahawi dalam Musykilul Atsar 3/12, Al Hakim 2/6-7. Al Hakim berkata: “Sanadnya shahih”. Penilaian beliau disetujui oleh Adz Dzahabi)

     Rasulullah mengabarkan :

يا معشر التجار إن الشيطان والإثم يحضران البيع فشوبوا بيعكم بالصدقة

“Wahai para pedagang, sesungguhnya syaithan dan dosa hadir dalam jual-beli. Maka iringilah jual-belimu dengan banyak bershodaqoh..” (HR. Tirmidzi 1208, ia berkata: “Hadits ini hasan shahih”)
 

Minggu, 24 September 2023

Hidup Sehat Ala Rasulullah ﷺ



Hidup Sehat Ala Rasulullah

Hadits Ke-47 dari Jamiul Ulum wal Hikam Ibnu Rajab
الحَدِيْثُ السَّابِعُ وَالأَرْبَعُوْنَ

عَنِ المِقْدَامِ بْنِ مَعْدِيْكَرِبَ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ:

مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ

رَوَاهُ الإِمَامُ أَحْمَدُ وَالتِّرْمِذِيُّ وَالنَّسَائِيُّ وَابْنُ مَاجَهْ وَقَالَ التِّرْمِذِيُّ:حَدِيْثٌ حَسَنٌ

Dari Al-Miqdam bin Ma’dikarib radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah bersabda, “Tidak ada tempat yang lebih jelek daripada memenuhi perut keturunan Adam. Cukup keturunan Adam mengonsumsi yang dapat menegakkan tulangnya. Kalau memang menjadi suatu keharusan untuk diisi, maka sepertiga untuk makannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. Imam Ahmad, Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan)

 

Faedah Hadits :
(1)  Hadits ini dijadikan landasan untuk memahami kiat hidup sehat dari Nabi . (lihat Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2:468)
(2)  Ada seorang dokter di masa silam bernama Ibnu Masawaih ketika ia membaca hadits ini di dalam kitab Abu Khaitsamah, ia berkata, “Andai kaum muslimin mengamalkan isi hadits ini, niscaya mereka akan selamat dari berbagai penyakit. Kalau demikian, rumah sakit dan farmasi akan jadi kosong.” Beliau mengatakan demikian dikarenakan berbagai penyakit disebabkan oleh perut yang terbiasa terisi penuh. Sebagian pakar juga mengatakan, “Asal dari berbagai penyakit adalah perut yang selalu terisi penuh.” (lihat Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2:468)
(3)  Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Sedikit makan itu lebih baik daripada banyak makan. Ini lebih manfaat bagi sehatnya badan.” (lihat Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2:468)
(4)  Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, “Manfaat dari sedikit makan bagi baiknya hati adalah hati akan semakin lembut, pemahaman semakin mantap, jiwa semakin tenang, hawa nafsu jelek tertahan, dan marah semakin terkendali. Hal ini berbeda dengan kondisi seseorang yang banyak makan.” (lihat Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2:469)
(5)  Imam Syafii rahimahullah berkata, “Aku tidaklah pernah kenyang selama 16 tahun kecuali satu kali saja yang aku berusaha untuk mengeluarkannya. Kekenyangan itu membuat badan menjadi sulit bergerak, kecerdasan semakin berkurang, jadi sering tidur, dan melemahkan seseorang dari beribadah.” (lihat Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2:474)
 

Sabtu, 23 September 2023

Madu Bagi Penderita Diabetes ( Gula/Glukosa Darah Tinggi )








Madu Bagi Penderita Diabetes
( Gula/Glukosa Darah Tinggi )

Madu Sebagai Obat

     Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang memikirkan.” (QS. An-Nahl/16 : 69)

     Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ;

الشِّفَاءُ فِي ثَلَاثَةٍ فِي شَرْطَةِ مِحْجَمٍ أَوْ شَرْبَةِ عَسَلٍ أَوْ كَيَّةٍ بِنَارٍ وَأَنَا أَنْهَى أُمَّتِي عَنْ الْكَيِّ

“Kesembuhan itu ada pada tiga hal, yaitu : Dalam pisau pembekam, meminumkan madu, atau pengobatan dengan besi panas (kayy). Dan aku melarang ummatku melakukan pengobatan dengan besi panas (kayy).” (HR Al-Bukhari no. 5681)

    
Obat Itu Perlu Dosis Yang Tepat


     Untuk menjadi obat maka perlu dosis yang tepat. Berapa takarannya, berapa kali diminum, berapa dosis untuk usia sekian, berapa dosis untuk usia tua dan berapa dosis apabila penyakit itu berat dan lain-lainnya.

     Terdapat hadits yang menunjukkan hal ini, yaitu hadits seseorang yang terkeda diare/penyakit perut, kemudian orang tersebut diperintahkan oleh Nabi agar meminum madu,  lalu ia meminum madu dan ternyata tidak sembuh, kemudian ia kembali kepada Nabi dan beliau memerintahkan untuk meminum kembali madu tersebut. Hal ini terjadi beberapa kali dan akhirnya ia sembuh dari diare/penyakit perut. Sebagaimana dalam hadits berikut :

أَنَّ رَجُلاً أَتَى النَّبِيَّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: أَخِي يَشْتَكِي بَطْنَهُ. فَقَالَ: اِسْقِهِ عَسَلاً. ثُمَّ أَتَاهُ الثَّانِيَة فَقَالَ: اسْقِهِ عَسَلاً. ثُمَّ أَتَاهُ الثَّالِثَة فَقَالَ: اسْقِهِ عَسَلاً. ثُمَّ أَتَاهُ فَقَالَ: فَعَلْتُ. فَقَالَ: صَدَقَ اللهُ وَكَذَبَ بَطْنُ أَخِيْكَ، اسْقِهِ عَسْلاً. فَسَقَاهُ فَبَرَأَ

“Ada seseorang menghadap Nabi , ia berkata: ‘Saudaraku mengeluhkan sakit pada perutnya (dalam riwayat lainnya: sakit diare).’
Nabi berkata: ‘Minumkan ia madu.’
Kemudian orang itu datang untuk kedua kalinya,
Nabi berkata: ‘Minumkan ia madu.’
Orang itu datang lagi pada kali yang ketiga,
Nabi tetap berkata: ‘Minumkan ia madu.’ Setelah itu, orang itu datang lagi dan menyatakan: ‘Aku telah melakukannya (namun belum sembuh juga malah bertambah mencret).’
Nabi bersabda: ‘Allah Maha Benar dan perut saudaramu itu dusta. Minumkan lagi madu.’
Orang itu meminumkannya lagi, maka saudaranya pun sembuh.” (HR. Bukhari & Muslim)

     Hadits ini dijelaskan oleh seorang thabib dan ulama besar Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah. Beliau menekankan perlunya dosis dan sesuai dengan penyakitnya (indikasi). Beliau berkata,

وفي تكرار سقيه للعسل معنىً طبي بديع وهو: أن الدواء يجب أن يكون له مقدار وكمية بحسب حال الداء

“Memberikan minum madu dengan berulang kali menunjukkan mengenai ilmu kedokteran yaitu obat harus sesuai dosis  dan jumlahnya sesuai dengan keadaan penyakitnya.” (lihat Thibbun Nabawi hal 29)

     Demikian juga penjelasan dari Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullahu, beliau menjelaskan dengan lebih rinci bahwa obat sesuai dosisnya dengan umur, kebiasaan, kombinasinya dengan apa saja dan lain-lainnya. Beliau berkata:

فقد اتفق الأطباء على أن المرض الواحد يختلف علاجه باختلاف السن والعادة والزمان والغذاء المألوف والتدبير وقوة الطبيعة…لأن الدواء يجب أن يكون له مقدار وكمية بحسب الداء إن قصر عنه لم يدفعه بالكلية وإن جاوزه أو هي القوة وأحدث ضررا آخر

“Seluruh thabib telah sepakat bahwa pengobatan suatu penyakit berbeda-beda, sesuai dengan perbedaan umur, kebiasaan, waktu, jenis makanan yang biasa dikonsumsi, kedisiplinan dan daya tahan fisik…karena obat harus sesuai kadar dan jumlahnya dengan penyakit, jika dosisnya berkurang maka tidak bisa menyembuhkan dengan total dan jika dosisnya berlebih dapat menimbulkan bahaya yang lain.” (lihat Fathul Baari  10/169-170)


Bahayakah Konsumsi Madu Bagi Penderita Diabetes? Begini Penjelasan Beberapa Pakar Kesehatan

     dr Zaidul Akbar menjelaskan bahwa madu tidak ada masalah untuk penderita diabetes, adalah tidak terlalu banyak.

"Aman aja, asal tidak banyak, Kan madu ada berkahnya, jadi kalau gak banyak aman aja," katanya seperti dikutip dr.zaidul.akbar_

     Ditegaskan dr Zaidul Akbar bahwa tidak pernah ada orang yang kena diabetes karena madu.

"Tidak ada orang di dunia ini kena diabetes karena madu, betul? Gak ada.
Sekarang ketika orang kena diabetes minum madu, lah kenapa minum madu disalahin
Orang diabetesnya karena apa? Gula kan, atau mungkin makanan-makanan tinggi kalori yang bikin pangkreas nya bermasalah, tapi mungkin tetap perlu dibatasi," paparnya.

(https://aceh.tribunnews.com/amp/2022/08/16/amankah-konsumsi-madu-bagi-penderita-diabetes-begini-penjelasan-dr-zaidul-akbar)

     “Madu terbilang aman untuk dikonsumsi pengidap diabetes asalkan jumlahnya tidak berlebihan. Kendati demikian, madu tetap dapat memengaruhi kadar gula darah dalam tubuh. Maka dari itu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter bila kamu ingin mengganti gula dengan madu. Hal ini bertujuan agar kamu dapat mengonsumsi madu sesuai porsi dan jenis yang aman.”

(https://www.halodoc.com/artikel/kata-dokter-amankah-madu-untuk-pengidap-diabetes)

     Menurut Dr. Rizki Rina Furi seperti yang dikutip dari kanal Youtube Halodoc, pengidap diabetes memang sebaiknya menghindari atau membatasi makanan dan minuman dengan kandungan gula tambahan atau pemanis buatan. Namun, madu terbilang aman untuk dikonsumsi pengidap diabetes asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan. Tak hanya aman bagi pengidap diabetes, madu juga memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Salah satunya seperti membantu menurunkan kadar gula dalam darah dalam tubuh. Madu juga diyakini dapat menjaga kadar kolesterol dan berat badan tetap ideal.  
Sumber :
(https://www.halodoc.com/artikel/kata-dokter-amankah-madu-untuk-pengidap-diabetes)


Pencegahan Diabetes

    
     Meskipun faktor risiko diabetes seperti riwayat keluarga dan ras tidak dapat diubah, tapi ada faktor risiko lain yang dapat dicegah sedari dini melalui penerapan hidup sehat. Berikut adalah beberapa langkah gaya hidup sehat yang dapat kamu lakukan mencegah penyakit diabetes, antara lain:
• Mempertahankan berat badan ideal dengan mengonsumsi makanan rendah lemak.
• Mengonsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayur.
• Mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis.
• Berolahraga secara rutin dan banyak melakukan aktivitas fisik.
• Mengurangi waktu duduk diam terlalu lama, seperti ketika menonton televisi.
• Menghindari atau berhenti merokok.
Sumber :
( https://www.halodoc.com/kesehatan/diabetes )






9 Cara Mencegah Diabetes yang Bisa Dilakukan Mulai Hari Ini


Ns. Yunita Adiyatma, S. Kep. - RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang

Diabetes termasuk penyakit yang umum di Indonesia. Menurut laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes RI, diabetes paling banyak dialami oleh penduduk usia 15 tahun ke atas. Secara umum, diabetes dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 terjadi ketika tubuh tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup, sehingga glukosa atau gula yang dikonsumsi tidak dapat diolah. Sementara, diabetes tipe 2 adalah kondisi saat tubuh tidak dapat menggunakan insulin sebagaimana mestinya. Di luar itu, diabetes juga dapat terjadi di masa kehamilan atau diabetes gestasional.

Apa pun tipenya, penyakit ini kemudian dapat menyebabkan kadar gula darah menjadi tinggi. Jika dibiarkan berkepanjangan, gula darah tinggi yang tidak terkontrol ini dapat menimbulkan sejumlah komplikasi yang berbahaya.

Penyebab diabetes tipe 1 belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini diduga berkaitan dengan penyakit autoimun, kelainan genetik, dan faktor keturunan. Karena penyebabnya belum pasti, maka cara pencegahannya pun belum diketahui dengan jelas.

Sementara, diabetes tipe 2 diketahui berkaitan dengan faktor genetik, pola hidup tidak sehat, obesitas, dan resistensi insulin.

Untuk mengurangi risiko penyakit diabetes, baik itu tipe 1 atau 2, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Menjaga berat badan ideal

Memiliki berat badan ideal adalah salah satu cara mencegah diabetes di kemudian hari. Pasalnya, obesitas (kelebihan berat badan) menjadi salah satu faktor penyebab utama dari diabetes. Obesitas mengganggu kerja metabolisme yang akhirnya membuat sel-sel dalam tubuh tidak dapat merespons insulin dengan baik.  Tubuh Anda jadi kurang atau sama sekali tidak sensitif terhadap insulin. Akibatnya, resistensi insulin yang berujung pada diabetes.

Hasil uji klinis yang dilakukan oleh National Institutes of Health (NIH) pun menyarankan hal ini sebagai tindakan pencegahan diabetes. Pada laporannya, NIH mengatakan dengan menurunkan berat badan, mencegah diabetes hingga 58 persen.

2. Menerapkan pola makan sehat

Selama ini kebanyakan orang cenderung terbiasa makan makanan cepat saji, berlemak, dan bergula tinggi.

Nah, untuk mencegah diabetes, Anda perlu mengatur kembali pilihan makanan ini.

Untuk mencegah diabetes, pastikan piring makan Anda selalu mengandung nutrisi lengkap dan seimbang, yaitu karbohidrat, protein, serat, lemak baik, serta vitamin dan mineral.

Anda perlu menghindari beberapa jenis makanan sekaligus meningkatkan asupan makanan tertentu.

Makanan yang harus dihindari

• Makanan tinggi lemak jenuh, seperti susu sapi berlemak, keju, es krim, sosis, nugget, kue, dan gorengan.

• Makanan dan minuman kemasan.

• Makanan tinggi natrium, seperti garam, bumbu masak instan, dan mi instan.

• Makanan dan minuman tinggi karbohidrat sederhana, seperti permen, kue kering, minuman ringan, jajanan manis (martabak).

Makanan yang baik bagi kesehatan

• Karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, buah, sayur, dan biji-bijian.

• Makanan tinggi serat, seperti kacang merah, kacang polong, buah, dan sayur.

• Sumber lemak baik, seperti daging ikan (tanpa kulit dan tidak digoreng), alpukat, zaitun, dan kacang almond.

3. Menjaga porsi makan

Langkah pencegahan diabetes selanjutnya yakni menakar porsi makan sehari-hari. Apalagi jika Anda terbiasa makan dalam porsi besar.

Makan dengan porsi berlebih membuat Anda mengonsumsi lebih banyak kalori. Ini bisa meningkatkan berat badan dan risiko diabetes.

Menggunakan piring yang lebih kecil bisa menjadi salah satu cara menjaga porsi makan dalam rangka mencegah diabetes. Makan dengan piring kecil membuat Anda secara tidak sadar jadi harus mengurangi porsi makan lebih sedikit dari biasanya.

Idealnya memang lebih baik makan sedikit-sedikit tapi sering ketimbang harus makan dalam jumlah banyak sekaligus.

4. Rutin olahraga

Aktivitas fisik, termasuk olahraga yang menurunkan gula darah, yang dilakukan secara rutin dapat dijadikan sebagai cara ampuh untuk mencegah diabetes.

Olahraga dapat membantu membakar kalori untuk menghasilkan energi dan menyimpan glukosa ke otot sebagai cadangan energi. Dengan begitu, gula tidak menumpuk di dalam darah.

Olahraga juga membantu tubuh Anda menjadi lebih sensitif terhadap insulin. Ini tentu menghindarkan Anda dari risiko resistensi insulin.

Sebagai langkah pencegahan diabetes, luangkanlah waktu minimal 30 menit setiap harinya untuk berolahraga.

5. Berhenti merokok

Berhenti merokok juga dapat membantu Anda mencegah diabetes. Faktanya, diabetes tipe 2 adalah jenis diabetes yang paling banyak dialami oleh perokok. Hal ini karena kandungan nikotin pada rokok dapat merusak sel pankreas yang berfungsi memproduksi insulin, sehingga akhirnya meningkatkan risiko diabetes.

6. Banyak minum air putih

Mengonsumsi air putih secara rutin dapat membantu mengontrol gula darah dan kadar insulin dalam tubuh. Efeknya, risiko terkena diabetes akan semakin menurun. Oleh karena itu, mulailah mengurangi untuk mengonsumsi minuman manis seperti soda, sirup, dan minuman tinggi gula lainnya. Sebuah studi observasional yang dilakukan pada 2800 orang. Mereka yang lebih sering mengonsumsi minuman manis tinggi gula per hari memiliki risiko sebesar 20% menderita diabetes. Sebaliknya, mengonsumsi air putih dapat memberikan banyak manfaat.

7. Kelola Stres

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, stres yang tinggi dapat memicu tubuh menghasilkan hormon stres yang berkaitan dengan resistensi insulin. Jadi, sangat penting bagi kamu yang masih muda untuk mengelola stres dengan baik. Istirahat yang cukup, melakukan hal-hal yang kamu senangi, serta sering bersosialisasi dengan teman dan keluarga merupakan cara-cara yang bisa membantu kamu menghilangkan stress.

8. Menjaga Porsi Makan

Langkah berikutnya untuk mencegah diabetes adalah dengan menjaga porsi makan Anda. Makan dengan jumlah besar akan menambah lebih banyak kalori yang dapat meningkatkan kadar gula darah dan insulin lebih tinggi, sehingga berisiko menyebabkan diabetes. Oleh karena itu, menghindari makan dengan porsi besar dapat membantu mengurangi kadar insulin dan gula darah serta dapat mencegah diabetes.

9. Melakukan pengecekan gula darah secara rutin

Untuk menilai kadar gula darah, Anda perlu melakukan pemeriksaan gula darah secara berkala ke dokter. Tes gula darah penting dilakukan untuk memonitor kadar gula darah dan mendeteksi dini penyakit diabetes.

Bagi Anda yang sehat dan tidak berisiko tinggi terkena diabetes, maka pemeriksaan gula darah dapat dilakukan setahun sekali.

Namun, jika Anda tergolong yang berisiko tinggi terkena diabetes, seperti berusia 40 tahun ke atas, memiliki riwayat penyakit jantung atau stroke, obesitas, atau memiliki riwayat keluarga menderita diabetes, maka dokter mungkin akan menyarankan tes gula darah dilakukan lebih sering.

Sumber :
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2227/9-cara-mencegah-diabetes-yang-bisa-dilakukan-mulai-hari-ini
 

Di Antara Pengobatan Yang Mujarab

  Di Antara Pengobatan Yang Mujarab وَمِنْ أَعْظَمِ عِلَاجَاتِ الْمَرَضِ فِعْلُ الْخَيْرِ وَالْإِحْسَانُ وَالذِّكْرُ وَالدُّعَاءُ، وَالتَّض...