Teknik Refugia Pengendali Hama yang Ramah Lingkungan
Pada saat ini penggunaan pestisida sudah dianggap wajar oleh mayoritas para petani dan seperti sebuah keharusan untuk mengatasi serangan hama atau organisme pengganggu tanaman (OPT) lainnya. Padahal penggunaan pestisida berbahan kimia bisa menjadi sumber racun bagi manusia ketika mengonsumsi produk pertanian yang terlanjur menyerap zat-zat yang terdapat pada pestisida ataupun insektisida tersebut.
عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ سعْدُ بْنِ سِنَانِ الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلَّمَ قَالَ : لاَ ضَرَرَ وَلاَ ضِرَارَ. [حَدِيْثٌ حَسَنٌ رَوَاهُ ابْنُ مَاجَه وَالدَّارُقُطْنِي وَغَيْرُهُمَا مُسْنَداً، وَرَوَاهُ مَالِك فِي الْمُوَطَّأ مُرْسَلاً عَنْ عَمْرو بْنِ يَحْيَى عَنْ أَبِيْهِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْقَطَ أَبَا سَعِيْدٍ وَلَهُ طُرُقٌ يُقَوِّي بَعْضُهَا بَعْضاً]
Dari Abu Sa’id, Sa’ad bin Sinan Al Khudri radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : “Tidak boleh melakukan perbuatan (mudharat) yang mencelakakan diri sendiri dan orang lain.“
(Hadits hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Daruqutni serta selainnya dengan sanad yang bersambung, juga diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Muwattho’ secara mursal dari Amr bin Yahya dari bapaknya dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, dia tidak menyebutkan Abu Sa’id. Akan tetapi dia memiliki jalan-jalan yang menguatkan sebagiannya atas sebagian yang lain).
Kita juga dilarang membuat kerusakan di bumi dan diperintahkan menjaga kelestarian lingkungan. Allah Ta'ala berfirman :
وَاِذَا تَوَلّٰى سَعٰى فِى الْاَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيْهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ ۗ وَ اللّٰهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَادَ
"Dan apabila dia berpaling (dari engkau), dia berusaha untuk berbuat kerusakan di bumi, serta merusak tanam-tanaman dan ternak, sedang Allah tidak menyukai kerusakan." (QS. Al Baqarah : 205). Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan bahwa orang munafik yang disebutkan dalam ayat ini (Al-Baqarah: 205) adalah orang munafik yang perbuatannya hanyalah membuat kerusakan di muka bumi dan membinasakan tanam-tanaman, termasuk ke dalam pengertian ini persawahan dan buah-buahan, juga ternak, yang keduanya merupakan makanan pokok bagi manusia.
Mujahid mengatakan, "Apabila terjadi kerusakan di muka bumi, karena Allah mencegah turunnya hujan, maka binasalah tanam-tanaman dan binatang ternak." dan Allah tidak menyukai kebinasaan. (Al-Baqarah: 205) Artinya, Allah tidak menyukai orang yang bersifat suka merusak, tidak suka pula kepada orang yang melakukannya. (lihat Tafsir Ibnu Katsir)
Penggunaan pestisida kimia yang berlebihan juga dapat mengganggu kelestarian alam dan tidak ramah lingkungan sehingga dibutuhkan sarana pengendalian OPT yang ramah lingkungan sebagai jalan alternatifnya. Oleh karena itu, petani perlu beralih ke cara yang lebih alami dalam mengendalikan hama ataupun OPT agar bisa menghasilkan produk pertanian yang lebih sehat dan segar. Salah satu cara tersebut adalah dengan memanfaatkan tanaman yang disebut dengan refugia.
Teknik refugia merupakan salah satu cara pengendalian hama dengan menggunakan tanaman refugia yang ditanam di pinggiran lahan pertanian untuk menarik minat serangga pemakan hama tanaman, lalu menjadi rumah dan sumber pakan bagi predator alami hama tersebut. Teknik ini tentu lebih ekonomis dan ramah lingkungan dibandingkan dengan penggunaan pestisida berbahan kimia. Produk pertanian yang dihasilkan juga lebih sehat dan jauh dari bahan kimia yang bisa merugikan kesehatan. Selain itu, penanaman tanaman hias di pinggiran lahan pertanian juga akan menambah keindahan areal pertanian dan semangat petani dalam bekerja.
Secara singkat, teknik refugia merupakan teknik pengendalian hama yang memanfaatkan tumbuhan, yang berpotensi sebagai habitat (tempat tinggal) musuh alami hama. Refugia hias merupakan tanaman bunga-bunga yang ada di galangan atau pinggir sawah. Tanaman hias itulah yang akan menarik serangga, lalu menjadi tempat hidup dan berlindung musuh alami hama tanaman padi (wereng dan penggerek batang). Cara ini telah diuji coba di Vietnam dengan menanam tanaman bunga dan sayur di pematang sawah.
Apa Itu Refugia?
Refugia adalah berbagai jenis tumbuhan atau tanaman yang dapat mengundang dan menyediakan musuh alami seperti predator dan parasitoid sebagai mikrohabitatnya dengan harapan bisa mengendalikan OPT secara alami. Sedangkan menurut para ahli definisi dari tanaman refugia adalah pertanaman beberapa jenis tumbuhan yang dapat menyediakan tempat perlindungan, sumber pakan atau sumberdaya yang lain bagi musuh alami seperti predator dan parasitoid
Manfaat Refugia
Beberapa manfaat tanaman refugia yaitu :
(1) Mengundang musuh alami OPT, sehingga diharapkan OPT dapat dikendalikan dengan cara yang ramah lingkungan.
(2) Menyediakan tepung sari/nektar atau pakan bagi musuh alami
(3) Sebagai mikrohabitat yang diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam usaha konservasi musuh alami
(4) Pemanfaatan lahan secara optimal
(5) Melestarikan lingkungan.
Bagaimana memilih tanaman untuk refugia?
Banyak alternatifnya, tetapi lebih baik adalah tanaman yang berbunga. Refugia tanaman berbunga tidak semuanya dapat digunakan sebagai usaha konservasi musuh alami, terkadang mendatangkan serangga hama yang tidak kita kehendaki.
Ada beberapa tanaman atau tumbuhan yang tergolong refugia, adapun golongan tanaman tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tanaman Hias sebagai refugia
Tanaman hias yang tergolong refugia contohnya adalah Bunga matahari (Helianthus annuus), Kenikir (Cosmos caudatus) dan bunga kertas zinnia (Zinnia peruviana), (Zinnia acerosa), (Zinnia bicolor), (Zinnia grandiflora), (Zinnia elegans).
2. Refugia tumbuhan gulma
Ada beberapa gulma yang sangat berguna sebagai refugia seperti gulma Babadotan (Ageratum conyzoides), Ajeran (Bidens pilosa L.), legetan (Synedrella nodiflora),pegagan (Centella asiatica), rumput setaria (Setaria sp.) dan Bunga tahi ayam (Tagetes erecta).
3. Tanaman Budidaya sebagai refugia
Tanaman budidaya seperti jagung (Zea mays), kacang panjang (Vigna unguiculata ssp. sesquipedalis) dan bayam (Amaranthus spp.).
Syarat untuk menjadi tanaman refugia adalah:
1. Warna tanaman dan bunga yang mencolok, biasanya warna kuning
2. Memiliki aroma pemikat musuh alami
3. Benih/bibit mudah diperoleh
4. Harga bibit terjangkau (murah)
5. Mudah ditanam
6. Regenerasi tanaman cepat dan berkelanjutan
7. Cocok dijadikan tanaman multiple crop atau dapat ditumpang sarikan dengan tanaman pematang lain.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menanam tanaman refugia:
(1)Jangan terlalu dekat dengan komoditas utama agar tidak berebut undur hara dan air.
(2) Usahakan juga penanaman sejajar dengan sinar matahari sehingga tidak menutupi atau mengganggu penyerapan sinar matahari bagi tanaman utama.
(3) pengolahan lahan dan pemupukan yang tepat sangat dianjurkan agar tanaman refugia tumbuh sesuai yang diharapkan.
(4) Sebaiknya tanaman refugia ditanam sebelum tanaman utama agar dapat dimanfaatkan sebagai tempat berlindung dan berkembang biak bagi musuh alami dan serangga pollinator yang berperan dalam polinasi yaitu perantara penyerbukan tanaman.
(5) Saat tanaman pokok mulai tumbuh, refugia diharapkan sudah berbunga sehingga dapat menyediakan sumber makanan bagi musuh alami.
Keuntungan Menanam Refugia
Tanaman refugia akan memberikan banyak keuntungan bagi petani, antara lain:
(1) Mengendalikan/mengusir hama yang menyerang tanaman
(2) Sebagai tanaman yang bisa mengendalikan serangan OPT secara alami, hal ini sangat dianjurkan karena akan tetap menjaga kelestarian agrosistem di lahan pertanian.
(3) lebih ramah lingkungan dan kesehatan, karena dengan menggunakan teknik ini kita tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang justru merugikan kesehatan.
(4) Bisa menambah semangat kerja bagi petani karena keindahan bunga refugia
(5) Memberikan penghasilan tambahan bagi petani, jika bunga refugia tersebut laku untuk dijual sehingga keuntungan petani bisa meningkat.
(6) Terciptanya agroekosistem yang seimbang, dimana jumlah hama yang ada dapat ditekan oleh keberadaan musuh alaminya, sehingga tidak menimbulkan kerugian secara ekonomi (dibawah ambang batas ekonomi).
(7) Pada daerah tertentu, lahan pertanian bisa dijadikan sebagai tempat wisata sederhana dan menambah pemasukan bagi petani. Tapi jangan digunakan untuk maksiat kepada Allah. Wa Allahu a'lam.
Pada saat ini penggunaan pestisida sudah dianggap wajar oleh mayoritas para petani dan seperti sebuah keharusan untuk mengatasi serangan hama atau organisme pengganggu tanaman (OPT) lainnya. Padahal penggunaan pestisida berbahan kimia bisa menjadi sumber racun bagi manusia ketika mengonsumsi produk pertanian yang terlanjur menyerap zat-zat yang terdapat pada pestisida ataupun insektisida tersebut.
عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ سعْدُ بْنِ سِنَانِ الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلَّمَ قَالَ : لاَ ضَرَرَ وَلاَ ضِرَارَ. [حَدِيْثٌ حَسَنٌ رَوَاهُ ابْنُ مَاجَه وَالدَّارُقُطْنِي وَغَيْرُهُمَا مُسْنَداً، وَرَوَاهُ مَالِك فِي الْمُوَطَّأ مُرْسَلاً عَنْ عَمْرو بْنِ يَحْيَى عَنْ أَبِيْهِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْقَطَ أَبَا سَعِيْدٍ وَلَهُ طُرُقٌ يُقَوِّي بَعْضُهَا بَعْضاً]
Dari Abu Sa’id, Sa’ad bin Sinan Al Khudri radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : “Tidak boleh melakukan perbuatan (mudharat) yang mencelakakan diri sendiri dan orang lain.“
(Hadits hasan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Daruqutni serta selainnya dengan sanad yang bersambung, juga diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Muwattho’ secara mursal dari Amr bin Yahya dari bapaknya dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, dia tidak menyebutkan Abu Sa’id. Akan tetapi dia memiliki jalan-jalan yang menguatkan sebagiannya atas sebagian yang lain).
Kita juga dilarang membuat kerusakan di bumi dan diperintahkan menjaga kelestarian lingkungan. Allah Ta'ala berfirman :
وَاِذَا تَوَلّٰى سَعٰى فِى الْاَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيْهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ ۗ وَ اللّٰهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَادَ
"Dan apabila dia berpaling (dari engkau), dia berusaha untuk berbuat kerusakan di bumi, serta merusak tanam-tanaman dan ternak, sedang Allah tidak menyukai kerusakan." (QS. Al Baqarah : 205). Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan bahwa orang munafik yang disebutkan dalam ayat ini (Al-Baqarah: 205) adalah orang munafik yang perbuatannya hanyalah membuat kerusakan di muka bumi dan membinasakan tanam-tanaman, termasuk ke dalam pengertian ini persawahan dan buah-buahan, juga ternak, yang keduanya merupakan makanan pokok bagi manusia.
Mujahid mengatakan, "Apabila terjadi kerusakan di muka bumi, karena Allah mencegah turunnya hujan, maka binasalah tanam-tanaman dan binatang ternak." dan Allah tidak menyukai kebinasaan. (Al-Baqarah: 205) Artinya, Allah tidak menyukai orang yang bersifat suka merusak, tidak suka pula kepada orang yang melakukannya. (lihat Tafsir Ibnu Katsir)
Penggunaan pestisida kimia yang berlebihan juga dapat mengganggu kelestarian alam dan tidak ramah lingkungan sehingga dibutuhkan sarana pengendalian OPT yang ramah lingkungan sebagai jalan alternatifnya. Oleh karena itu, petani perlu beralih ke cara yang lebih alami dalam mengendalikan hama ataupun OPT agar bisa menghasilkan produk pertanian yang lebih sehat dan segar. Salah satu cara tersebut adalah dengan memanfaatkan tanaman yang disebut dengan refugia.
Teknik refugia merupakan salah satu cara pengendalian hama dengan menggunakan tanaman refugia yang ditanam di pinggiran lahan pertanian untuk menarik minat serangga pemakan hama tanaman, lalu menjadi rumah dan sumber pakan bagi predator alami hama tersebut. Teknik ini tentu lebih ekonomis dan ramah lingkungan dibandingkan dengan penggunaan pestisida berbahan kimia. Produk pertanian yang dihasilkan juga lebih sehat dan jauh dari bahan kimia yang bisa merugikan kesehatan. Selain itu, penanaman tanaman hias di pinggiran lahan pertanian juga akan menambah keindahan areal pertanian dan semangat petani dalam bekerja.
Secara singkat, teknik refugia merupakan teknik pengendalian hama yang memanfaatkan tumbuhan, yang berpotensi sebagai habitat (tempat tinggal) musuh alami hama. Refugia hias merupakan tanaman bunga-bunga yang ada di galangan atau pinggir sawah. Tanaman hias itulah yang akan menarik serangga, lalu menjadi tempat hidup dan berlindung musuh alami hama tanaman padi (wereng dan penggerek batang). Cara ini telah diuji coba di Vietnam dengan menanam tanaman bunga dan sayur di pematang sawah.
Apa Itu Refugia?
Refugia adalah berbagai jenis tumbuhan atau tanaman yang dapat mengundang dan menyediakan musuh alami seperti predator dan parasitoid sebagai mikrohabitatnya dengan harapan bisa mengendalikan OPT secara alami. Sedangkan menurut para ahli definisi dari tanaman refugia adalah pertanaman beberapa jenis tumbuhan yang dapat menyediakan tempat perlindungan, sumber pakan atau sumberdaya yang lain bagi musuh alami seperti predator dan parasitoid
Manfaat Refugia
Beberapa manfaat tanaman refugia yaitu :
(1) Mengundang musuh alami OPT, sehingga diharapkan OPT dapat dikendalikan dengan cara yang ramah lingkungan.
(2) Menyediakan tepung sari/nektar atau pakan bagi musuh alami
(3) Sebagai mikrohabitat yang diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam usaha konservasi musuh alami
(4) Pemanfaatan lahan secara optimal
(5) Melestarikan lingkungan.
Bagaimana memilih tanaman untuk refugia?
Banyak alternatifnya, tetapi lebih baik adalah tanaman yang berbunga. Refugia tanaman berbunga tidak semuanya dapat digunakan sebagai usaha konservasi musuh alami, terkadang mendatangkan serangga hama yang tidak kita kehendaki.
Ada beberapa tanaman atau tumbuhan yang tergolong refugia, adapun golongan tanaman tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tanaman Hias sebagai refugia
Tanaman hias yang tergolong refugia contohnya adalah Bunga matahari (Helianthus annuus), Kenikir (Cosmos caudatus) dan bunga kertas zinnia (Zinnia peruviana), (Zinnia acerosa), (Zinnia bicolor), (Zinnia grandiflora), (Zinnia elegans).
2. Refugia tumbuhan gulma
Ada beberapa gulma yang sangat berguna sebagai refugia seperti gulma Babadotan (Ageratum conyzoides), Ajeran (Bidens pilosa L.), legetan (Synedrella nodiflora),pegagan (Centella asiatica), rumput setaria (Setaria sp.) dan Bunga tahi ayam (Tagetes erecta).
3. Tanaman Budidaya sebagai refugia
Tanaman budidaya seperti jagung (Zea mays), kacang panjang (Vigna unguiculata ssp. sesquipedalis) dan bayam (Amaranthus spp.).
Syarat untuk menjadi tanaman refugia adalah:
1. Warna tanaman dan bunga yang mencolok, biasanya warna kuning
2. Memiliki aroma pemikat musuh alami
3. Benih/bibit mudah diperoleh
4. Harga bibit terjangkau (murah)
5. Mudah ditanam
6. Regenerasi tanaman cepat dan berkelanjutan
7. Cocok dijadikan tanaman multiple crop atau dapat ditumpang sarikan dengan tanaman pematang lain.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menanam tanaman refugia:
(1)Jangan terlalu dekat dengan komoditas utama agar tidak berebut undur hara dan air.
(2) Usahakan juga penanaman sejajar dengan sinar matahari sehingga tidak menutupi atau mengganggu penyerapan sinar matahari bagi tanaman utama.
(3) pengolahan lahan dan pemupukan yang tepat sangat dianjurkan agar tanaman refugia tumbuh sesuai yang diharapkan.
(4) Sebaiknya tanaman refugia ditanam sebelum tanaman utama agar dapat dimanfaatkan sebagai tempat berlindung dan berkembang biak bagi musuh alami dan serangga pollinator yang berperan dalam polinasi yaitu perantara penyerbukan tanaman.
(5) Saat tanaman pokok mulai tumbuh, refugia diharapkan sudah berbunga sehingga dapat menyediakan sumber makanan bagi musuh alami.
Keuntungan Menanam Refugia
Tanaman refugia akan memberikan banyak keuntungan bagi petani, antara lain:
(1) Mengendalikan/mengusir hama yang menyerang tanaman
(2) Sebagai tanaman yang bisa mengendalikan serangan OPT secara alami, hal ini sangat dianjurkan karena akan tetap menjaga kelestarian agrosistem di lahan pertanian.
(3) lebih ramah lingkungan dan kesehatan, karena dengan menggunakan teknik ini kita tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang justru merugikan kesehatan.
(4) Bisa menambah semangat kerja bagi petani karena keindahan bunga refugia
(5) Memberikan penghasilan tambahan bagi petani, jika bunga refugia tersebut laku untuk dijual sehingga keuntungan petani bisa meningkat.
(6) Terciptanya agroekosistem yang seimbang, dimana jumlah hama yang ada dapat ditekan oleh keberadaan musuh alaminya, sehingga tidak menimbulkan kerugian secara ekonomi (dibawah ambang batas ekonomi).
(7) Pada daerah tertentu, lahan pertanian bisa dijadikan sebagai tempat wisata sederhana dan menambah pemasukan bagi petani. Tapi jangan digunakan untuk maksiat kepada Allah. Wa Allahu a'lam.